INFOKU, BLORA – Ada sebanyak tiga rumah warga di Dukuh Sambiroto, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, terdampak pergerakan tanah, yang diduga akibat gerusan aliran Sungai Lusi sejak Jumat sore (26/12).
Salah satu warga setempat, Nur mengatakan, pergerakan tanah tersebut
telah berlangsung lima bulan belakangan, dan hingga kini masih terus terjadi.
Dia menduga, adanya aliran air di dalam tanah yang memicu terjadinya
penggerusan dari bawah permukaan.
Warga setempat telah berupaya melakukan pengurugan tanah setiap hari guna menahan laju pergerakan tanah. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Baca juga : Satu Lagi Pengerjaan Proyek Talud Kedungtuban Molor, Kontraktor Kena Denda Keterlambatan
“Setiap hari dilakukan pengurugan, tapi kondisinya tetap saja,” ujarnya.
Warga lainnya, Sayid mengungkapkan, insiden yang menimpa rumahnya
terjadi dua kali sekitar satu bulan belakangan.
Sehingga, dia memperbaiki dengan alat seadanya untuk mempertahankan
rumah agar tetap stabil.
“Insiden pertama itu terjadi sore hari, mengakibatkan satu tembok
ambrol. Lalu, yang kedua itu malam hari, dan saat itu ada suara keras, saya
lihat bagian belakang sudah rusak dan tiang rumah menggantung,” jelasnya.
Ditambahkan, hingga saat ini, pihaknya belum pernah diajak diskusi
dengan pemerintah desa maupun pemerintah daerah dalam menghadapi situasi yang
terjadi. Ia berharap agar insiden ini segera berhenti dan tidak menjalar
semakin parah.
“Belum ada obrolan, saat ini saya lakukan penanganan darurat. Rumah saya
itu berjarak sekitar 70 meter dari sungai Lusi,” tambahnya.
Untuk mencegah gerusan lebih lanjut, warga harus melakukan penambalan
sementara dengan kayu bekas untuk mengganjal pondasi agar posisi tiang tetap
sejajar.
Akibat kejadian tersebut, tiga rumah warga di sekitar lokasi terdampak dan berpotensi mengalami kerusakan lebih parah, apabila tidak segera dilakukan penanganan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora Surat mengakui, pihaknya memang
menerima laporan awal pergerakan tanah yang berdampak pada rumah warga di Dukuh
Sambiroto, Desa Buluroto dan langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora.
“Setelah menerima informasi, kami langsung berkoordinasi dan menyampaikan ke BPBD serta Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana. Harapannya, lokasi ini bisa masuk dalam penanganan prioritas, kemungkinan pada tahun anggaran berikutnya," tandasnya. (Endah/IST)


0 Comments
Post a Comment