INFOKU, BLORA – Dengan dibangunnya Embung Karangjati diharapkan jadi infrastruktur pengendali banjir di wilayah kota.
Pembangunan itu menggunakan lahan seluas lima hektare, dengan sumber
pendanaan dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
Pembangunan embung itu merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memakan
anggaran Rp 8,5 miliar.
Dengan durasi pengerjaan 145 hari dan target rampung akhir bulan ini.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora, Surat menyebut, ada banyak cara sebagai langkah mitigasi banjir yang dilakukan.
Di antaranya pembangunan infrastruktur pengendali banjir.
“Kita punya dua. Di Cepu Embung Nglebok dan di wilayah Kota Embung
Karangjati,’’ katanya.
Untuk Embung Nglebok yang berada di Cepu sudah rampung tahun lalu, dan
telah berfungsi sejak awal tahun ini.
Sementara untuk Embung Karangjati baru proses pembangunan.
“Embung Karangjati di Nglawiyan, ini salah satu bangunan pengendali
banjir di Blora kota,’’ ujarnya.
Pihaknya menyebut pembangunan ini penting, guna mengantisipasi prediksi
BMKG puncak hujan pada Januari dan Februari.
Bila embung selesai tahun ini, maka saat puncak hujan sudah bisa
dipakai.
Untuk membuat kinerja embung maksimal, ada petugas yang berjaga saat
masa hujan.
Sehingga operasional embung bisa bekerja secara efektif.
“Jajaran petugas kamu stay (tinggal, Red) di masa ujan. Siap jaga
memitigasi bencana banjir,’’ imbuhnya.
Namun, dia mengingatkan bahwa mitigasi kebencanaan banjir juga memerlukan
kesadaran masyarakat.
Surat mengingatkan agar masyarakat menjaga lingkungan.
Baca juga : Sekitar Rp 41 M Penghematan Anggaran Pemkab Blora Ditetapkan
“Jangan buang sampah sembarangan. Karena akan terjadi penumpukkan memenuhi selokan dan drainase yang bisa mengakibatkan banjir. Bahkan tanah longsor,’’ pungkasnya. (Endah/IST)


0 Comments
Post a Comment