Misteri Desa Tempuran, Warganya Banyak Yang Berprofesi Tentara atau Polisi, Inilah Ceritanya

INFOKU, BLORA - Di Kabupaten Blora ada sebuah desa bernama Tempuran memiliki sejarah bagi masyarakatnya. 

Karena sejarah itu, masyarakat Desa Tempuran banyak yang memilih berprofesi sebagai polisi atau tentara.

Desa ini dibangun pada tanggal 11 Desember 1749 oleh seorang kerabat dari (Kadipaten) Tuban bernama Tunggul Yudo.

Dikisahkan lantaran perbedaan pendapat dengan kerabatnya, Tunggul Yudo memilih minggat dari Tuban melakukan perjalanan ke barat hingga tiba di sebuah tempat di Blora utara.

Baca juga : Misteri Dua Anjing Gaib Sering Goda Pejalan Kaki 

Kemudia dia membangun Padepokan yang tempatnya ada di timur laut desa, berbatasan dengan Desa Soko dan Desa Plantungan.

Tak jauh dari padepokan ada sumber (mata air) yang namanya Sumber Manggok.

Tempatnya sekarang kami kenal dengan wilayah Tapakan, dari kata pertapaan.

Tunggul Yudo cukup dikenal dengan nama Lebu Peteng yang ejaannya sekarang di masyarakat setempat menjadi Lembu Peteng.

Karena Tunggul Yudo tidak mau diketahui tempatnya (pelarian) sehingga tidak dapat dilacak oleh kerabatnya dari Tuban, diia merahasiakan namanya.

Dia hanya dikenal dengan ilmu panglimunannya.

Ketika ada musuh yang masuk desa, yang terlihat hanya hutan belantara tidak ada penduduknya.

Padepokan yang didirikan Mbah Lebu Peteng semakin lama semakin bertambah muridnya.

Baca juga : Misteri Pusaka Pajang Yang Masih Tersembunyi Setelah Nyi Rondokuning Moksa

Karena itu mereka diajari  bercocok tanam, mencari tanah-tanah subur ke hilir untuk ditanami sayur-sayuran, palawija, dan lain sebagainya. 

Hasil bumi yang berlimpah membuat kawasan tersebut sering didatangi penduduk dari desa lain untuk sekedar belanja atau kulakan hasil bumi.

Apalagi dengan kesaktian ilmu yang diajarkan dipadepokanya, membuat kawasan itu semakin aman.

Ditunjang dengan ilmu Mbah Lebu Peteng, kawasan yang subur tersebut aman tenteram tanpa gangguan dari desa kawasan lain.

Sehingga kala itru boleh dikata hasil buminya melimpah.

Banyak orang dari luar desa, yang kami menyebutnya orang Ketawang, berdatangan untuk kulakan.

Membeli atau kulakan ini, bahasa orang jaman dulu disebut nempur.

Dan kata inilah asal-usul nama Desa Tempuran yang didirikan Mbah Lebu Peteng," terangnya.

Menurut masyarakat disana diceritakan Mbah Lembu Peteng sebenarnya masih keturunan Kerajaan Majapahit.

Dari cerita yang beredar di masyarakat, Mbah Lembu Peteng dulunya sosok ini merupakan seorang prajurit. 

Ternyata bakat keprajuritanya itu kemudian ditularkan secara turun-temurun pada keturunan berikutnya.

Bahkan hingga sekarang, bakat prajurit dari Mbah Lembu Peteng masih ditularkan pada warga yang tinggal di sana.

Baca juga : Nimas Rondokuning, Misteri Jin Cantik di Randublatung Buang Emas Lamaran

Makanya setiap tahun itu pasti ada anak dari desa ini yang daftar polisi atau tentara pasti jadi.

Bahkan Tempuran adalah desa kecil yang tentara dan polisinya banyak sekali.

Dan Inilah yang mungkin disetiap tahun ada pendaftaran Tentara atau polisi disetiap tahunya pasti ada yang diterima.

Mungkin inilah yang diwariskan mbah Lembu Peteng untuk keturunanya, hingga kini ini sebuah misteri. (Roes/Diolah dari sumber istimewa


Post a Comment

0 Comments