INFOKU, BLORA – Serbuan lalat di permukimannya, dikeluhkan puluhan warga Desa Ngloram, Kecamatan Cepu.
Kondisi tersebut ditengarai karena kandang ayam milik
pengusaha di Desa Gadon, berbatasan langsung dengan Desa
Ngloram.
Warga menuntut kompensasi kepada pengusaha.
Adapun permukiman warga yang diserbu lalat tersebut yakni di RT 3, 4,
dan 5 turut Desa Ngloram.
Selain serbuan lalat, warga juga mulai terkena diare, mual, dan bau yang
tidak sedap.
“Warga terkena diare karena makanan mereka dihinggapi lalat yang membawa
bakteri. Kami juga meminta kompensasi kepada pengusaha ayam agar masyarakat
terdampak bisa diperhatikan,” ungkap Joko Waluyo, salah satu warga Desa
Ngloram.
Dia mengatakan, warga telah mendatangi Balai Desa Gadon untuk meminta
kompensasi, serta tanggung jawab dari pihak pengusaha ayam atas serbuan lalat.
“Setiap hari warga harus menghabiskan uang puluhan ribu untuk membeli
lem perekat lalat, guna mengurangi lalat-lalat yang menyerbu di rumah-rumah,”
ujarnya.
Dia mengungkapkan, bahwa ada sembilan kandang ayam yang berada di Desa Gadon dan dua kandang berada di Desa Ngloram.
Baca juga : Diduga Ada Investor Pada Pengeboran Sumur Minyak di Desa Gandu Blora
Pihaknya mengecam apabila tuntutan tidak dipenuhi, semua kandang ayam
harus ditutup.
“Selama ini mereka membuka kandang ayam tanpa meminta persetujuan dari
warga, sehingga kami pun menuntut agar pengusaha kandang ayam bisa bertanggung
jawab,” tegasnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Ngloram Diro Beny Susanto membenarkan,
adanya keluhan dan tuntutan warganya kepada pengusaha ayam di Desa Gadon.
Pada 19 Agustus lalu, 18 warga sebagai perwakilan mengadu di kantornya.
“Intinya mereka mengeluhkan adanya wabah lalat yang menyerbu di
pemukiman,’’ ucapnya
Diro memaparkan, secara geografis kandang ayam berada di wilayah Desa
Gadon, Sehingga dirinya berkoordinasi dengan pemdes setempat.
Akhirnya didapat kesepakatan untuk mempertemukan antara pengusaha dengan
masyarakat.
Sementara itu, salah satu pengusaha ayam, Sumarno menyatakan akan
memenuhi dan mengakomodasi tuntutan dari warga.
Persoalan tersebut akan dibicarakan dengan pengusaha-pengusaha ayam yang
ada.
“Kami tidak menampik adanya dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, kami selaku pengusaha ayam berkomitmen akan memenuhi permintaan warga terdampak,” katanya.
Dia menambahkan, akan memperbaiki sistem pengendalian lalat agar tidak
merambah ke pemukiman warga. Kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi.
“Agar kami bisa lebih berhati-hati serta akan berusaha untuk menekan pertumbuhan lalat pasca panen,’’ pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment