Warga Ngloram Blora Tuntut Kompensasi Akibat Lingkungan Diserbu Lalat dari Kandang Ayam

INFOKU, BLORASerbuan lalat di permukimannya, dikeluhkan puluhan warga Desa Ngloram, Kecamatan Cepu. 

foto :  IST  

Kondisi tersebut ditengarai karena kandang ayam milik pengusaha di Desa Gadon, berbatasan langsung dengan Desa Ngloram.

Warga menuntut kompensasi kepada pengusaha.

Adapun permukiman warga yang diserbu lalat tersebut yakni di RT 3, 4, dan 5 turut Desa Ngloram.

Selain serbuan lalat, warga juga mulai terkena diare, mual, dan bau yang tidak sedap.

Baca juga : Bupati “Ada Kenaikan Tarif PBB”, Sekda “Kenaikan Rata rata 23,5 Persen, Warga Bisa Minta Konsultasi

“Warga terkena diare karena makanan mereka dihinggapi lalat yang membawa bakteri. Kami juga meminta kompensasi kepada pengusaha ayam agar masyarakat terdampak bisa diperhatikan,” ungkap Joko Waluyo, salah satu warga Desa Ngloram.

Dia mengatakan, warga telah mendatangi Balai Desa Gadon untuk meminta kompensasi, serta tanggung jawab dari pihak pengusaha ayam atas serbuan lalat.

“Setiap hari warga harus menghabiskan uang puluhan ribu untuk membeli lem perekat lalat, guna mengurangi lalat-lalat yang menyerbu di rumah-rumah,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, bahwa ada sembilan kandang ayam yang berada di Desa Gadon dan dua kandang berada di Desa Ngloram.

Baca juga : Diduga Ada Investor Pada Pengeboran Sumur Minyak di Desa Gandu Blora

Pihaknya mengecam apabila tuntutan tidak dipenuhi, semua kandang ayam harus ditutup.

“Selama ini mereka membuka kandang ayam tanpa meminta persetujuan dari warga, sehingga kami pun menuntut agar pengusaha kandang ayam bisa bertanggung jawab,” tegasnya.

Sementara Kepala Desa (Kades) Ngloram Diro Beny Susanto membenarkan, adanya keluhan dan tuntutan warganya kepada pengusaha ayam di Desa Gadon.

Pada 19 Agustus lalu, 18 warga sebagai perwakilan mengadu di kantornya.

Baca juga : Masyarakat Berebut Minyak Mentah Sumur Ilegal di Gandu Blora, Harga Per Jeriken Rp 120.000

“Intinya mereka mengeluhkan adanya wabah lalat yang menyerbu di pemukiman,’’ ucapnya

Diro memaparkan, secara geografis kandang ayam berada di wilayah Desa Gadon, Sehingga dirinya berkoordinasi dengan pemdes setempat.

Akhirnya didapat kesepakatan untuk mempertemukan antara pengusaha dengan masyarakat.

Sementara itu, salah satu pengusaha ayam, Sumarno menyatakan akan memenuhi dan mengakomodasi tuntutan dari warga.

Persoalan tersebut akan dibicarakan dengan pengusaha-pengusaha ayam yang ada.

“Kami tidak menampik adanya dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, kami selaku pengusaha ayam berkomitmen akan memenuhi permintaan warga terdampak,” katanya.

Baca juga : Walau Hujan Tetap Digelar Sedekah Bumi Blora 2025, ADa 12.180 Sego Berkat Bungkus Daun Jati Dibagikan

Dia menambahkan, akan memperbaiki sistem pengendalian lalat agar tidak merambah ke pemukiman warga. Kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi.

“Agar kami bisa lebih berhati-hati serta akan berusaha untuk menekan pertumbuhan lalat pasca panen,’’ pungkasnya. (Endah/IST)


Post a Comment

0 Comments