INFOKU, BLORA – Seperti pemberitaan sebelumnya sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora terbakar sejak Minggu (17/8/2025) dan masih berkobar hingga kemarin.
Kebakaran ini
diperkirakan terjadi setelah sumur tersebut baru mulai beroperasi sekitar
seminggu yang lalu.
Akibat insiden ini,
tiga orang dinyatakan tewas, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit.
Ratusan warga
terpaksa mengungsi dan meninggalkan rumah mereka karena situasi yang
membahayakan.
Baca juga : Kebakaran Sumur Minyak Tua di Desa Gandu Telan Korban Jiwa dan Harta Benda Warga
Salah seorang
pengungsi, Sabit, mengungkapkan bahwa sumur minyak ilegal tersebut berlokasi di
tengah pemukiman warga.
Dia menyebutkan
bahwa banyak warga yang berebut untuk mengambil limbah minyak yang mengalir ke
selokan.
“Banyak warga yang
mengumpulkan lantung (minyak mentah) yang mengalir ke selokan untuk ditampung,
karena minyaknya bagus," ujarnya dalam keterangan pers.
Sabit menjelaskan bahwa ketika terjadi luberan minyak, warga segera mengambil dan menyimpannya dalam jeriken.
Baca juga : Pemprov Jateng Bentuk Tim Verifikasi Sumur Minyak Rakyat
“Satu jeriken
dihargai Rp 120.000, makanya mereka berebut untuk mengambil minyak mentah yang
mengalir,” jelasnya.
Dia menambahkan
bahwa minyak mentah yang dibiarkan keruh tidak dapat dimanfaatkan, sehingga
warga berusaha secepat mungkin untuk mengeruk limbah tersebut.
“Minyak mentah yang
baru keluar itu sangat bagus, makanya laku untuk dijual dan warga
mengambilnya," tambah Sabit.
Menurutnya, sebelum
terbakar, sumur minyak ilegal tersebut mampu memproduksi puluhan ton minyak
mentah.
Baca juga : Terindikasi Ada Tiga Lokasi Pengeboran Migas Ilegal
“Karena alirannya
besar, kabarnya mampu menghasilkan 21 ton dalam semalam,” pungkasnya.
Kebakaran sumur minyak ilegal ini menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya yang merugikan banyak warga dan menimbulkan korban jiwa.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment