Mereka tumpah ruah mengikuti gelaran Sedekah Bumi Blora yang
diselenggarakan sebagai wujud syukur atas keberkahan alam, sekaligus dalam
rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Lihat Juga : Gas Deso (Sedekah Bumi) Kabupaten Blora tahun 2025 masuk Rekor MURI
Dengan mengusung tema Nguri-uri Budaya Menuju Sesarengan mBangun Blora Maju
dan Berkelanjutan, acara ini menampilkan tradisi khas Blora yang sarat makna.
Sebanyak 12.180 bungkus sego berkat yang dibungkus daun jati, berasal dari
seluruh wilayah di Kabupaten Blora, dijejer di sepanjang jalan utama, yakni
Jalan Pemuda.
Tak butuh waktu lama, seluruh sego berkat yang dijejerkan langsung ludes
hanya dalam hitungan menit.
Bupati Arief pun mengapresiasi tingginya animo masyarakat.
“Alhamdulillah, luar biasa antusiasme warga Blora. Terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Meski hujan, kita
anggap ini hujan berkah, semoga Blora menjadi daerah yang selalu diberkahi
Allah SWT, Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur,” tuturnya.
Gelaran budaya ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Blora,
perwakilan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Sekda Blora, para Kepala OPD, Camat,
serta Kepala Desa/Lurah se-Kabupaten Blora.
Ada yang unik, acara dimulai dengan tradisi pengalungan sapi atau Ngalungi
Sapi.
Tradisi turun-temurun ini biasanya dilaksanakan masyarakat desa pada bulan
Suro hari Jumat Pahing, atau Selasa Kliwon, sebagai ungkapan syukur atas hasil
panen dan keberkahan dari ternak.
Di tradisi ini, seekor sapi dikalungi janur dan ketupat, kemudian
dilanjutkan doa bersama agar rezeki senantiasa lancar serta masyarakat
senantiasa diberi keselamatan.
Pada kesempatan tersebut, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah juga secara resmi
menyerahkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Budaya Ngalungi Sapi kepada
Pemerintah Kabupaten Blora.
Penyerahan ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjaga serta melestarikan tradisi khas Blora agar semakin dikenal luas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional.
Baca juga : Tasyakuran HUT ke-78 RI di Blora Tercatat di MURI
Sementara Bupati Blora yang hadir langsung di tengah masyarakat tampak
mengenakan payung di bawah hujan yang turun sejak awal acara.
Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya melestarikan adat dan tradisi Blora.
“Tradisi pengalungan sapi ini adalah kekayaan budaya Blora. Tadi kita dapat dari kementerian Hukum ya, HAKI biar ini bisa menjadi tradisi Blora,” ujar Bupati. (Setyorini)
0 Comments
Post a Comment