INFOKU, BLORA - Ada cerita rakyat di balik keberadaan batu yang menceritakan tentang sepasang pengantin baru, yang dikutuk menjadi batu karena buang hajat sembarangan.
Namanya Watu
Nganten atau Batu Pengantin di Kabupaten Blora diyakini sakral oleh sebagian
masyarakat.
Situs Watu Nganten
berada di pinggir permakaman umum di Dukuh Ngelobener, Kelurahan Jepon, Kecamatan
Jepon, Kabupaten Blora.
Oleh warga sekitar, batu di bawah pohon beringin itu dibuatkan naungan sederhana berpilar kayu dan beratap genting.
Baca juga : Misteri Naya Gimbal, Kekuatannya Terletak pada Rambutnya
Ada lima kendi di
dekat Watu Nganten itu. Tiga kendi terletak di atas batu kumbung.
Dua kendi lainnya
berada di bawah, salah satunya dalam kondisi pecah.
Menurut cerita bahwa
Batu Nganten itu awalnya adalah dua sejoli yang baru menikah.
Mempelai wanitanya
dari Desa Brumbung, Kecamatan Jepon, Blora.
Adapun mempelai
prianya dari Dukuh Ngelobener, Jepon, Blora.
Baca juga : Kisah Cinta Joko Sangsang dan Goa Sentono
Diceritakan
pernikahan itu diselenggarakan di rumah mempelai wanita.
Setelah itu,
sepekan kemudian akan diadakan acara ngunduh mantu di rumah pihak lelaki.
Di tengah
perjalanan pulang dari rumah istrinya itulah si pengantin pria buang air
sembarangan.
Menurut adat Jawa,
pengantin setelah sepasar (lima hari) dipulangkan ke rumah orang tua laki-laki.
Tapi yang terjadi mereka
berdua tidak diantar atau pulang sendiri.
Kemudian istirahat
di dekat pohon dan pipis.
Baca juga : Misteri Ngunduh Mantu Pernikahan Diserang Perampok
Namun tiba-tiba
hilang dan yang terjadi didekat pohon itu ada batu.
Dari kejadian itu
sehingga muncul cerita ini turun-temurun.
Sehingga hingga
kini ada kepercayaan bahwa tidak diperkenankan ada pernikahan antara warga Desa
Brumbung dengan warga Dukuh Ngelobener, Kelurahan Jepon.
Dan hingga sekarang
Watu Nganten dikenal sebagai tempat yang sakral untuk menghormati leluhur.
Baca juga : Sisi Misteri Kantor Bupati Blora - Ditemani 3 Perawan Cantik dan Makelar Jodoh
Setiap tahun, warga menggelar hajatan di Watu Nganten bersamaan dengan acara sedekah bumi.(Roes/Diolah dari sumber istimewa)
0 Comments
Post a Comment