INFOKU, BLORA – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora Siswanto sarankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora memberikan alokasi lebih pada APBD guna mendukung para pelaku industri, kecil, dan menengah (IKM) maupun UMKM setempat.
foto : IST
Alasanya menurut Siswanto karena mereka punya kualitas internasional,
Hal itu perlu dilakukan mengingat potensi ekspor dari Blora ke pasar
dunia makin terlihat.
Blora yang dikenal dengan kayu jati terbaik
menjadi langganan para pembeli dari luar negeri.
Buktinya belakangan beberapa IKM di Blora telah masuk pasar dunia.
Seperti CV Wreksa Indonesia dan beberapa pelaku IKM lain di sektor perajin kayu jati.
Siswanto yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Dewan Kabupaten
Seluruh Indonesia (ADKASI) mengungkap fakta, bahwa Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Blora sebanyak 84 persen ditopang sektor swasta.
“Cuma 14 persen sumbangan APBD untuk PDRB,’’ paparnya.
Menurutnya, mayoritas perputaran uang dan roda perekonomian di Blora
disokong sektor swasta.
Seperti IKM, UMKM, dan bisnis lain. Sehingga, APBD sebenarnya tak
signifikan.
“Artinya APBD harus digenjot untuk dorong IKM dan UMKM. Didorong agar
pengrajin kayu jati, dan sektor lain meningkatkan nilai ekspor dengan cara
menambah anggaran,’’ imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Blora itu menambahkan, APBD harus dialokasikan agar memungkinkan para pelaku IKM dan UMKM meningkatkan nilai jual, dan memperluas jangkauan pasar.
Baca juga : Bupati Isyaratkan Akan Ada Mutasi, Minta Kualitas Pelayanan Kesehatan Ditingkatkan
Di antaranya dengan mengikuti pameran skala internasional, baik yang
terselenggara di dalam negeri hingga luar negeri.
“Kita harus bisa mengirim produk ke pameran. Di Kadin banyak event, kita
punya banyak akses, namun kurang akomodasi. Sehingga jarang ikut,’’ tambahnya.
Dia pun mencontohkan bagaimana bermula dari mengikuti pameran skala
internasional, banyak para pelaku IKM yang akhirnya kebanjiran pesanan dari
luar negeri.
“Saya ada teman setelah mengikuti pameran, pesanan per bulan tembus 19
kontainer. Awalnya, malah hanya pameran di tingkat kabupaten namun skala
internasional. Nah, kita perlu mendorong ke sana. Kalau anggaran
kurang perlu diperbesar,’’ tuturnya.
Pihaknya pun akan berdiskusi dengan Ketua DPRD Kabupaten Blora dan
Bupati agar para IKM dan UMKM di Blora yang berpotensi ekspor diperkuat.
Sehingga, bisa berpartisipasi dalam pameran skala internasional.
Atau bisa juga dengan menggelar pameran di tingkat kabupaten Blora, tetapi dengan skala internasional.
Baca juga : Tunggakan Retribusi Pasar Randublatung Capai Rp 164 Juta Akibat Sepi Pembeli
Tentunya dengan menggandeng berbagai stakeholder, sehingga bisa
menghadirkan calon pembeli dari luar negeri.
“Saya akan bicara dan diskusi dengan ketua DPRD dan Bupati, agar anggaran untuk mendukung ekspor diperkuat," tuturnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment