INFOKU, BLORA - Penyidik Polres Blora resmi menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait insiden ledakan dan kebakaran sumur minyak ilegal di Blora.
Kebakaran
sumur minyak ilegal ini telah menewaskan empat orang di Dukuh Gendono, Desa
Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
Adapun
ketiga tersangka tersebut yakni berinisial SPR (46), ST (42), serta HRT
alias GD (45).
Baca juga : Diduga Ada Investor Pada Pengeboran Sumur Minyak di Desa Gandu Blora
SPR
adalah pemilik lahan yang menjadi inisiator pengeboran, SPR (46), sementara ST
adalah calon investor, dan HRT sebagai pelaksana pengeboran.
Kronologi
Kapolres
Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menjelaskan tragedi maut itu terjadi pada
Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
“Peristiwa
bermula saat warga mendengar letusan dari belakang rumah milik SPR.
Minyak
mentah yang mengalir di selokan tiba-tiba terbakar dan api menyambar ke lokasi
pengeboran," kata AKBP Wawan Andi Susanto, saat konferensi pers, Kamis
(28/8/2025).
Baca juga " Wagub Taj Yasin Minta Masyarakat Hentikan Pengeboran Sumur Minyak Baru
Polisi
Temukan Gudang Penimbunan BBM di Rumah Kepala Kampung yang Dibakar Massa.
Api
kemudian merambat ke rumah warga setempat, Tamsir, dan menghanguskan bagian
belakang rumah serta mengakibatkan satu ekor sapi mati.
Dari
tempat kejadian perkara, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa peralatan
pengeboran yang hangus, pompa air, pipa besi, dan tangki penampungan minyak
mentah.
Kerugian
material akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp170 juta.
“Polres
Blora akan terus melakukan mitigasi dan inventarisasi serta penertiban sumur
minyak di wilayah Kabupaten Blora. Penertiban minyak akan berkoordinasi dengan
Pemkab Blora serta pihak terkait," paparnya.
Tujuh Hari
Kebakaran
sumur minyak di Dukuh Gendono berhasil dipadamkan pada Sabtu (23/8/2025) malam,
sekitar pukul 18.35 WIB.
Baca juga : Forkopimda Blora Sepakat Hentikan Pengeboran Sumur Minyak Baru Ilegal
Kebakaran
yang terjadi sejak Minggu (17/8/2025) siang itu membutuhkan waktu tujuh hari
hingga api benar-benar bisa dijinakkan.
Tim
Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri, menjelaskan teknis pemadaman
yang dilakukan tim gabungan.
Teknik
yang dilakukan oleh tim gabungan adalah menarik material yang ada di dalam
sumur.
“Tarikan
material diarahkan ke tempat yang lebih aman kemudian pipa bor yang masih ada
di lokasi, kita taruh di tempat aman, lalu kita potong, kemudian kita sambung,
kemudian kita inject dengan air asin," jelasnya saat ditemui di area
lokasi bekas sumur minyak yang terbakar, Minggu (24/8/2025).
Selain
diinject dengan air asin, tim juga melakukan penyemprotan foam dan air.
“Dengan
diinject air asin, kemudian ditambah dengan semprotan foam dan air. Alhamdulillah
bisa padam, kemudian kadar gas ditekan oleh air asin, kemudian sampai saat ini
masih aman," ungkapnya.
Jumlah Korban dan Pengungsi Kebakaran Sumur Minyak di Blora Peristiwa tragis ini menyebabkan empat orang warga meninggal dunia dan satu balita mengalami luka bakar.
Baca juga : Ke Yogjakarta Wabup Rini dan Sekda Besuk Balita Korban Kebakaran Sumur Minyak Gandu
Korban
meninggal dunia adalah Tanek (88) yang meninggal di lokasi kejadian, serta
Wasini (51), Sureni (55), dan Yeti (30) yang meninggal dunia setelah dirawat
intensif akibat luka bakar serius.
Seorang
balita bernama AD (2) juga menjadi korban dan hingga kini masih menjalani
perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Sementara
itu, jumlah warga yang terdampak mencapai 300 KK atau 750 jiwa.
Mereka sempat diungsikan ke beberapa posko pengungsian yang didirikan pemerintah setempat. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment