INFOKU,
BLORA
- Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen, didampingi Wakil Bupati
Blora Sri Setyorini, dan Forkopimda Blora, meninjau upaya penanganan kebakaran
sumur minyak masyarakat di Desa Gandu, Kec.Bogorejo, Blora, Jumat (22/8/2025).
Wagub meninjau kondisi rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan, meninjau
dan mengecek penanganan lokasi kebakaran, berdialog dengan Forkopimda dan
kepala desa setempat, hingga menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran, dan
bingkisan untuk anak-anak pengungsi.
Baca juga : Pemprov Jateng Bentuk Tim Verifikasi Sumur Minyak Rakyat
Salah satu yang ditekankan Wagub adalah, masyarakat agar tidak melakukan
pengeboran sumur minyak baru.
“Memang info yang saya terima itu akan ada pengeboran-pengeboran sumur
minyak lagi, ini yang kami nggak mau. Kami harus atur, dari pemerintah provinsi
sebenarnya kami setelah adanya Peraturan Menteri No 14 tahun 2025 itu kami
langsung sudah membentuk Satgas untuk mengatur pengeboran minyak sumur-sumur
masyarakat,” tegas Wagub.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami Peraturan Menteri
Nomor 14 Tahun 2025. Kesalahpahaman muncul ketika masyarakat menganggap bahwa
sumur minyak yang dibuat masyarakat nantinya akan disahkan atau dilegalkan oleh
kementerian.
Pandangan itu justru memicu maraknya sumur-sumur baru yang tidak sesuai
ketentuan.
Padahal, peraturan tersebut secara jelas mengatur soal sumur minyak yang
sudah ada (eksisting) atau sumur tua, dan itu pun masih harus melalui proses
survei lagi sebelum dioperasikan kembali.
Baca juga : Terindikasi Ada Tiga Lokasi Pengeboran Migas Ilegal
“Yang menjadi masalah sekarang, banyak yang ingin membuat sumur-sumur ini,
nah ini yang tidak boleh, jadi ini tidak boleh dilakukan harus ada kajiannya
harus ada persetujuannya, nah ini baru kita atur semuanya,” jelasnya.
Keberadaan sumur-sumur di tengah pemukiman juga menimbulkan risiko
keselamatan yang tinggi bagi warga sekitar, sehingga perlu pengawasan dan
penegakan aturan yang lebih tegas.
“Ini akan kita kaji, dan sumur-sumur yang lain kita minta untuk dihentikan dulu, untuk safetynya bagaimana nantinya,” tambahnya.
Wagub juga merespon positif upaya penanganan peristiwa tersebut, Ia yang
datang secara langsung meninjau lokasi tersebut, mengungkapkan bahwa pemerintah
daerah telah hadir menangani ini
“Kami memastikan apa saja sih pemerintah hadirnya, ternyata sudah semuanya,
dari Kabupaten Blora sendiri, dari pusat sudah ada, dari pemerintah provinsi
kami sudah menurunkan kemarin dua hari dinas ESDM kami juga sudah standby
disini nah sekarang, karena kemarin masyarakat ingin korban ini mendapatkan
santunan, nah ini saat ini kami bawa ini untuk masyarakat terdampak,” tambahnya.
Saat meninjau, pihaknya mengungkap bahwa upaya penanganan dan antisipasi
yang dilakukan hari ini sudah baik. Nantinya juga akan dilakukan pengawasan.
Terkait dengan relokasi warga, Wagub mengungkapkan bahwa saat ini
pemerintah tengah memantau dan menertibkan sumur-sumur minyak agar peristiwa
seperti di Gandu tidak terjadi lagi.
Baca juga : Kebakaran Sumur Minyak Tua di Desa Gandu Telan Korban Jiwa dan Harta Benda Warga
Termasuk kaitannya dengan bantuan rumah yang rusak, disampaikan bahwa
pemerintah akan hadir.
“Nanti kita hitung ya kita perkirakan, nanti pemerintah pasti akan hadir,”
imbuhnya.
Wagub mengungkap bahwa saat ini pemerintah tengah berfokus untuk melakukan
penanganan memadamkan api, mengevakuasi masyarakat yang ada di sekitar untuk
memastikan keselamatan dan keamanannya.
Termasuk juga, Wagub meminta agar ada kajian lebih lanjut terkait titik
tersebut apakah berbahaya bagi masyarakat atau tidak.
“Saya tadi sudah menyampaikan, setelah api ini dipadamkan, tolong kajiannya
diberikan kepada kami kandungannya,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Wagub juga menyerahkan bantuan dari Pemprov Jawa
Tengah untuk penanggulangan dampak bencana di Kabupaten Blora sebesar lebih
dari Rp 141 juta, bantuan dari Baznas sejumlah Rp 30 juta kepada 3 orang
korban, dan Rp 10 juta kepada 2 orang korban.
Wagub bersama Forkopimda juga meninjau kondisi tempat pengungsian, mengecek ketersediaan logistik, meninjau dapur umum yang tengah beroperasi, serta menyapa masyarakat dan berinteraksi menghibur anak-anak yang mengungsi.
Baca juga : Forkopimda Blora Sepakat Hentikan Pengeboran Sumur Minyak Baru Ilegal
Terkait dengan proses perizinan 4000 lebih sumur minyak masyarakat
Kabupaten Blora yang diusulkan ke Gubernur, pihaknya mengungkap bahwa sementara
prosesnya akan ditahan terlebih dahulu, sampai ada kejelasan nantinya.
“Kita menahan semuanya, kami kaji juga surat-suratnya,” katanya.
Kebijakan penundaan tersebut nantinya tidak hanya untuk Kabupaten Blora saja, tapi bisa juga terjadi di kabupaten lain di Jawa Tengah. (Endah)
0 Comments
Post a Comment