INFOKU, BLORA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026.
Rapat berlangsung di
ruang sidang utama DPRD Blora, Rabu (06/08/2025).
Rapat tersebut
dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Blora, Mustopa dan dihadiri oleh para Wakil
Ketua, anggota DPRD, Bupati Blora Arief Rohman, Wakil Bupati Sri Setyorini,
unsur Forkopimda, serta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam sambutannya, Mustopa menegaskan pentingnya dokumen KUA-PPAS sebagai pedoman utama dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
Baca juga : Janjikan Lolos PPPK, Tiga Penipu yang Ngaku Pejabat Kejari Blora Ditangkap
“Penyusunan KUA dan
PPAS merupakan tahapan penting dalam siklus penganggaran. Dokumen ini akan
menjadi arah kebijakan fiskal dan prioritas pembangunan, baik dari sisi
pendapatan, belanja, maupun pembiayaan daerah,” ujar Mustopa.
Mustopa menambahkan,
Pemerintah Kabupaten Blora telah menyerahkan dokumen Rancangan KUA dan PPAS
kepada DPRD pada 11 Juli 2025 lalu, melalui surat pengantar Nomor
900/0902/2025.
Dalam kesempatan
tersebut, Bupati Blora, Arief Rohman, menyerahkan secara simbolis dokumen
rancangan KUA-PPAS APBD 2026 kepada Ketua DPRD. Ia kemudian memaparkan arah
pembangunan ekonomi Blora di tahun mendatang.
“Tema pembangunan tahun 2026 adalah Pemantapan Kabupaten Blora sebagai Kawasan Swasembada Pangan. Kami ingin memperkuat sektor-sektor strategis yang benar-benar bisa kami intervensi langsung,” ungkapnya.
Baca juga : Baru 32.492 Warga Blora yang Terima Bantuan PKH pada Semester Pertama
Dia menuturkan,
meskipun sektor pertambangan menyumbang besar terhadap PDRB Blora, namun
pengelolaannya masih menjadi kewenangan pusat. Karena itu, Pemkab Blora akan
memfokuskan perhatian pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Struktur ekonomi
yang dapat kami sentuh langsung adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan. Di
sinilah upaya penguatan akan kami dorong secara optimal,” tegas Arief.
Selain itu, lanjutnya, kebijakan ekonomi tahun 2026 akan diarahkan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, menekan inflasi, dan mendorong pertumbuhan melalui agribisnis, ekonomi kreatif, serta peningkatan kompetensi tenaga kerja.
“Kita juga akan menurunkan angka kemiskinan dengan mengoptimalkan CSR dan penguatan peran Baznas, serta mendorong ekonomi kreatif lewat pembentukan Komite Ekonomi Kreatif dan inkubasi usaha kreatif yang punya potensi ekspor,” tambahnya.(Endah)
0 Comments
Post a Comment