Dampak Proyek Bendungan Karangnongko, Ada 538 KK di Kecamatan Kradenan Blora yang Terkena Langsung

INFOKU, BLORASampai saat ini pembebasan lahan untuk Bendungan Karangnongko terus berproses. 

                  Bangunan sekolah yang nantinya ikut ditenggelamkan

Di Kabupaten Blora jumlah warga yang terdampak yakni 538 KK. Dan akan menenggelamkan lahan seluas 392,37 hektare.

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Blora Atikah menyebut, Bendungan Karangnongko merupakan proyek strategis nasional (PSN) dengan dua sumber anggaran. Pertama, terkait yang ganti rugi yang bakal dibayarkan yakni melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Baca juga : Sudah Dipasang Patok, Namun Lahan 5 Desa Terdampak Bendungan Karangnongko Belum Ada Kejelasan

Kemudian, untuk sumber dana yang kedua terkait dengan operasional pengadaan tanah yang berproses di APBN dari Kementrian PU.

“Target luas lahan yang terdampak 392,37 hektare. Dan, 906 bidang tanah yang terdiri atas lima desa (di Kecamatan Kradenan),” paparnya.

Menurutnya, luas areal yang terdampak itu bisa saja berubah dari luas perencanaan awal. Bisa berkembang dan bertambah.

“Karena memungkinkan ada saluran, ada penambahan bidang ditambah. Untuk itu, dalam pelaksanaan hati-hati agar tepat,” tambahnya.

Beberapa tahapan sudah dimulai. Mulai dari penentuan lokasi (penlok) pada 2024, dan kini sedang tahap inventarisasi dan identifikasi berkas yuridis pengadaan tanah. Ia pun merinci jumlah KK per desa yang terdampak.

Baca Juga : Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko Butuh Rp 750 Miliar Rencana

Di Desa Mendenrejo 22 KK, Desa Ngrawoh 146 KK, Desa Nginggil 141 KK, Desa Nglebak 179 KK, dan Desa Megeri 50 KK. Sehingga, total ada 538 KK. Sementara, secara luasan, untuk di Desa Ngrawoh luas tanah kas desa (TKD) ada 1,05 hektare dengan jumlah 9 bidang.

Kemudian, tanah masyarakat seluas 46,99 hektare. Dengan jumlah 285 bidang. Sementara, tanah wakaf 0,03 hektare, dengan jumlah satu bidang. Dan, aset perhutani luasan 2,71 hektare dengan jumlah 9 bidang.

Di Desa Nginggil yang terdampak yakni luas tanah kas desa (TKD) 1,82 hektare dengan jumlah 8 bidang.

Kemudian, tanah masyarakat luas 31,55 hektare dengan jumlah 159 bidang. Kemudian, tanah wakaf 0,05 hektare dengan jumlah 1 bidang.

Untuk kawasan hutan ada 183,89 hektare. Sementara, aset perhutani ada 0,47 Hektare dengan tiga bidang. Sementara, di Desa Nglebak TKD ada 1,93 hektare dengan jumlah 4 empat. Lalu, tanah masyarakat ada 65,12 hektare dengan jumlah 309 bidang.

Tanah wakaf 0,01 hektare dengan jumlah 1 bidang. Dan, aset perhutani 9,42 hektare dengan jumlah 11 bidang. Terakhir, Desa Megeri meliputi tanah kas desa terdampak 7,4 hektare dengan jumlah 7 bidang.

Selanjutnya, tanah masyarakat 36,02 haktare dengan jumlah 138 bidang. Kemudian, tanah wakaf 0,01 hektare dengan jumlah 1 bidang. Secara akumulasi, maka dari lima desa itu tanah kas desa terdampak ada 12,20 hektare dengan jumlah 28 bidang.

Baca juga : Bupati Blora Ngluruk ke Mentrans Cari Solusi Tiga Desa Terdampak Proyek Bendungan Gerak Karangnongko

Kemudian tanah masyarakat dengan luas 183,58 hektare dengan jumlah 905 bidang. Tanah wakaf 0,10 hektare dengan jumlah 4 bidang. Kawasan hutan 183,89 hektare. Dan, aset perhutani 12,60 hektare dengan jumlah 23 bidang. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments