Inilah Saksi Bisu Angkutan Kayu Jati dan Kekayaan Geologi “Jembatan Loco Bleboh di Kecamatan Jiken”

INFOKU - Jembatan besi zaman Belanda di Desa Bleboh Kecamatan Jiken terlihat Kerangkanya masih kokoh.

Karat di seluruh badan jembatan itu jadi saksi bisu transportasi kereta loko pengangkut kayu jati yang dikirim ke Cepu. 

FOTO  : IST     

Saat ini jembatan tersebut masih digunakan warga sebagai jalur penghubung dengan Pasar Bleboh.

Sementara, ruas jalan ke utara, menuju kawasan hutan petak BKPH Nanas, KPH Cepu dengan luas 2.576,22 hektare.

Itu (jembatan) dulu digunakan untuk pengangkut kayu jati di sekitar hutan sini, dibangun Belanda berapa ratus tahun lalu mengangkut kayu jati ke Cepu,” ungkap Sanusi, salah satu warga Bleboh, Kecamatan Jiken.

Baca juga : Demi Perbaiki Jalan Rusak Akhirnya Pemkab Blora Ajukan Utang Rp 215 M

Pria berusia 60 tahun tersebut mengatakan, jalur kereta loko tersebut sudah tidak digunakan usai kemerdekaan.

Namun, masih ingat saat usia anak-anak, kayu-kayu jati masih diangkut menuju TPK di Batokan KPH Cepu.

Dengan diameter yang cukup besar, namun saat ini kayu jati di sekitar hutan desa sudah tidak banyak seperti dahulu.

Sekarang sudah habis, dulu kayu jati diameter 80 sentimeter masih ada,” ungkapnya pria yang juga pernah bekerja sebagai buruh di perhutani tersebut.

Baca juga : Inilah Aksi Bupati Blora Usai Warga Kritik Jalan Rusak dengan Menanam Ratusan Pohon

Jembatan tersebut dikenang warga Bleboh sebagai jembatan loco, pengangkut kayu zaman Belanda. Karena fondasi masih kokoh dan material besi tidak lapuk, bentuknya tidak diubah sama sekali.

Hanya bantalan yang dulunya rel diubah menjadi jalan aspal, sambungan rel kereta menuju hutan diganti tumpukan paving.

“Dulunya rel loco, sambung sampai masuk hutan,” kenangnya.

Selain kekayaan alam berupa kayu jati, di sekitar kawasan Hutan Desa Bleboh juga terdapat kekayaan geologi dan kayu jati.

Hal tersebut tercatat dalam penelitian yang ditulis J Van Barren, Universitas Pertanian Wageningen Belanda yang terbit tahun 1924, berjudul koleksi geologi dan agrogeologi.

Kalau minyak mentah tidak ada, dulu ada pengeboran yang keluar air, tapi ada warna seperti lantung sedikit,” katanya.

Baca juga : Imbas Efisiensi Anggaran Pusat, Pemkab Blora Tetap Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

Diketahui, desa yang berbatasan langsung dengan Desa Beji Kecamatan Kedewan-Bojonegoro tersebut juga kaya dengan kebudayaan lampau, di sesar Pegunungan Kendeng yang tak jauh dari Desa Bleboh, terdapat penemuan puluhan makam yang diduga pemakaman masyarakat kalang. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments