Rekanan Terancam Tidak Dibayar bila Pencairan Lewati tahun 2022

 

INFOKU, BLORA – Belum sepenuhnya rekanan mencairkan dana proyek infrastruktur jalan di daerah padahal sisa satu hari,.

Terutama bagi rekanan mengerjakan 15 titik proyek dari dana pinjaman Bank Jateng. Rekanan diultimatum segera mencairkan uang sebelum pergantian tahun.

(Foto : IST)

“Khususnya untuk rekanan mengerjakan proyek dana pinjaman, kami ultimatum segera mengambil uang di BPKAD (badan pengelolaan keuangan dan aset daerah),” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora Samgautama Karnajaya.

Baca juga : Serapan Anggaran Masih 80,8 Persen, Pelayanan Pencairan sampai 31 Des Pk 00.00

Baca juga : Terkait Molornya Proyek, TPP Pegawai Dinas PUPR dan DP4 Terancam Berkurang 

Menurutnya, proyek infrastruktur dari dana pinjaman lebih ditekankan, proses pencairannya butuh waktu.

Harus berhubungan pihak Bank Jateng sebagai penyedia dana. Kewenangannya melalui BPKAD. Jika pencairan lambat, dampaknya penyerapan APBD.

“Berbeda dengan proyek lainnya pengajuan ke dinas PUPR,” terangnya.

Baca juga : Tidak Sesuai Target, Kotraktor RPHU Kena Denda 

Secara keseluruhan, proyek infrastruktur di dinasnya sudah selesai semua, menyisakan rekanan belum mencairkan.

Dari data dimiliki per Kamis (29/12) sekitar 50 rekanan lambat mencairkan uang proyek termasuk pengerjaan dari dana pinjaman. ‘’Pengerjaan fisiknya sudah kelar semua,” ujarnya.

Tidak Dapat Mengambil Uang

Sementara Kepala BPPKAD Blora Slamet Pamudji membenarkan, jika masih ada beberapa rekanan belum mencairkan dana pengerjaan proyek ke instansinya.

“Tapi intinya, semua sudah mengajukan, tapi baru beberapa  sudah cair,” jelasnya.

Mumuk sapaannya menjelaskan, pencairan harus dilakukan sebelum pergantian tahun ini.

Baca juga :  Setelah 1 Desember Kontraktor Proyek RPHU Belum Rampung, Kena Denda +/- Rp 3,4 juta per hari

Sebab, jika melewati tahun, rekanan tidak dapat mengambil uang. Karena tidak dianggarkan pada tahun depan.

Beberapa rekanan mencairkan satu hingga tiga termin. Menurutnya, semakin termin pencairan berpengaruh pada bunga harus dibayarkan.

Rekanan proyek infrastruktur jalan dari dana pinjaman senilai Rp 150 miliar terbagi sebanyak 15 paket.

Terkait jumlah pasti rekanan belum mencairkan, pihaknya perlu melakukan pengecekan dahulu, sebab saat dihubungi kemarin sore (30/12) sudah tidak di kantor. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments