Dirgahayu Blora Ke 273, Minyak “Muncrat”, Ayo ndang mBangun


Penulis Drs Ec Agung Budi Rustanto – Pimpinan Redaksi tabloid INFOKU – diolah dari 14 sumber berbeda)

Dua hari lagi Kabupaten Blora berusia 273 tahun tepatnya 11 Desember 2022, Sebuah Usia yang sangat Panjang, Saatnya Blora Menggeiat, Minyak Sudah “Muncrat” , “Ayo Ndang mBangun”.

Tidak bisa dipungkiri penentuan hari jadi suatu kota sangat penting artinya, baik bagi warga masyarakatnya maupun bagi kota itu sendiri.

Menurut Penulis yang asli Kabupaten Blora, Penelusuran sejaran Blora yan diwujudkan hari jadi bertujuan untuk :

1.   Mengetahui landasan histories kehidupan kota bagi memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam pengalaman sejarahnya.

2.   Memperoleh identitas kehadiran Blora di pentas sejarah perkembangan bangsa secara keseluruhan.

3.   Memperoleh landasan ideal dalam merintis perkembangan kota selanjutnya

Sampai saat ini tang beredar dimasyarkata Blora timbul 2 versi terkait hari jadi Blora, yang berkembang di masyarakat.

Versi Pertama Bupati Blora pertama RT Djojo Dipo dan Versi Pemkab Blora saat ini Tumenggung Wilotikto.

Baca juga : Tidak Sesuai Target, Kotraktor RPHU Kena Denda

Bahkan yang beberapa tahun lalu ditemukannya prasasti yang ada di Tuban menyebut Bupati Blora ada yang bernama RT Soerodigdojo, dan yang jelas nama ini belum ada didaftar Bupati Blora yang saat ini menjadi pegangan Pemkab Blora.

Okey Biarlah kita tinggalkan dulu mana yang benar dan mana yang tidak, toh penulis yang asli Blora percaya nantinya bakal ada yang mengadakan penelitian sejarah, kapan Kabupaten Blora itu berdiri.

Makna Hari jadi

Tapi apa sih sesungguhnya makna dari hari jadi kabupaten Blora tercinta ini ?

Setidaknya ada tiga hal urgen yang akan dilakukan manusia.

Pertama, mengenang hari jadinya (mengenang sejarahnya). Kedua, mengkaji tindakan positif dan negatif selama perjalanan hidupnya. Ketiga, melakukan tindakan-tindakan yang bermakna untuk menyongsong masa depannya.

Tepat 11 Desember 2022, Kabupaten Blora memperingati hari jadinya yang ke 268 yang saat ini dipakai pedoman.

Akan tetapi jika dirunut dari beberapa imperium jaman Jipang Panolan, maka Blora sebenarnya sudah sangat tua.

Klik Juga ini : Minyak "Muncrat" Komentar Hari Jadi Blora dari Ganjar Pranowo s/p Raffi Ahmad (arsip)

Umur panjang sebuah bangsa selalu saja berbanding lurus dengan kedewasaan dan kecemerlangan peradaban bangsa tersebut.

Semakin tua imperium berdiri, maka semakin dewasa pula tamadun bangsa itu dalam berinteraksi membangun peradabannya.

Minyak “Muncrat”

Dalam usianya yang ke-273 tahun Kabupaten Blora, diharapkan akan lebih mampu mengatasi berbagai macam persoalan yang dihadapinya, sehingga Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Kabupaten Blora, yaitu “Sasarengan Mbangun Blora”, bukannya hanya Slogan dan Janji Pilkada saja.

Apalagi saat ini Minyak Sudah Mincrat, Bandara Sudah ada “ seperti Kata Ganjar Pranowo-red), harusnya sebagai suntikan dana yang luar biasa untuk Blora.

“Muncrat”nya minyak yang diwujudkan dengan adanya Pendapatan DBH (Dana Bagi Hasil), harusnya menjadikan pembangunan di Blora lebih banyak dan lebih maju di banding periode sebelumnya.

Sudah tidak rahasia lagi kritikan nitizen diberbagai medsos banyak yang menyoroti rusaknya infrastruktur di berbagai wilayah Blora.

Klik juga ini : Peresmian Bendungan Randugunting oleh Presiden Jokowi

Dengan adanya DBH hendaknya dapat merealisasikan sebagian besar apa yang dikeluhkan masyarakat selama ini.

Dari kesimpulan penulis yang diinginkan rakyat, hanya satu kata Ayo ndang mBangun”.

Bendungan Randugunting

Prioritas Pembangunan ekonomi Blora yang berbasis agribisnis, harus tetap dilanjutkan melalui penguatan dan pemantapan sektor tersebut, sehingga menjadi motor penggerak perekonomian daerah dan masyarakat.

Apalagi setelah diresmikannya Bendungan Randugunting yang terletak di kabupaten Blora. oleh Presiden Jokowi, menjawab permasahan air di Blora untuk pertanian.

Bahkan bendungan Randugunting bisa mengaliri tanah pertanian di 2 kabupaten tetangga, Yakni kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.

Di bidang Pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Blora harus ada tindakan nyata untuk merealisasi dan menciptakan Good Goverment and Good Governance membangun pemerintah dan tata pemerintahan yang baik.

Selain itu, yang perlu dikedepankan  adalah bagaimana pemerintah Kabupaten Blora mampu membangun kelembagaan daerah yang kondusif, sehingga dapat mendesain standard Pelayanan Publik yang mudah, murah dan cepat.

Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Bandara Ngloram Cepu di Blora

Pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerah akan mempengaruhi minat para investor dalam menanamkan modalnya di suatu daerah.

Excelent Service harus menjadi acuan dalam mendesain struktur organisasi di pemerintah daerah.

 Akan tetapi bukanlah hal yang mudah untuk membangun Kota Jati ini, dibutuhkan kerjasama antara berbagai pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat itu sendiri.

Semangat kebersamaan dengan optimisme yang tinggi merupakan solusi untuk menjawab segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Blora.

Akhirnya, Semoga di Hari Jadi Kabupaten Blora  yang ke-273 ini bisa dijiwai oleh seluruh masyarakat Blora Sendiri dan dapat dijadikan refleksi untuk menghantar Kabupaten Blora kedepan yang lebih baik lagi.

Dirgahayu 273 tahun Blora Tercinta (Roes) 


Post a Comment

0 Comments