Blora Jadikan RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk Study Banding

 

INFOKU - Bertekad ingin memaksimalkan layanan RSUD, Blora belajar ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022).

RSUD dr. Iskak, sebuah rumah sakit pelat merah yang mempunyai sistem manajemen pelayanan kesehatan terbaik di dunia versi International Hospital Federation (IHF) tahun 2019.

RSUD dr Iskak, Tulungagung, dinobatkan sebagai rumah sakit terbaik di dunia versi International Hospital Federation (IHF). Penobatan tersebut dalam bidang penyelenggaraan layanan publik atau corporate social responsibility.

Penghargaan Gold Award diumumkan dalam forum International Hospital Federation Congress and Award ke-43. Forum diselenggarakan di Muscat, Oman. Saat ini RSUD) dr. Iskak, menjadi rujukan belajar bagi RSUD se -Indonesia.

Bupati Blora, H. Arief Rohman, Wakil Bupati, Tri Yuli Setyowati memimpin langsung saat studi pelayanan kesehatan ke RSUD dr. Iskak Tulungagung itu. Ikut dalam rombongan, Sekda, Kepala Dinas Kesehatan, para Dirut RSUD dan seluruh Kepala Puskesmas se-Blora.

Arief Rohman dan rombongan diterima oleh Sekda Tulungagung Sukaji dan Direktur Utama RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Dharmoredjo.

Pada kesempatan itu Bupati Blora dan rombongan diajak keliling melihat sejumlah fasilitas yang dimiliki RSUD dr. Iskak, mulai sistem Public Safety Center (PSC) 119 yang terpusat dan terkoneksi secara digital dengan seluruh layanan serta SDM kesehatan se Kabupaten Tulungagung.

Baca juga : Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Baru Polres Blora Dilantik

Hingga meninjau kondisi poliklinik, UGD, dan melihat jumlah dokter spesialis yang ada di RSUD tipe B ini.

Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto menyampaikan, rumah sakit yang ia pimpin memiliki berbagai layanan unggulan. Sebagian diantaranya berbasis teknologi informasi.

Berbagai layanan unggulan itu, diantaranya Si Poetri (sistem pendaftaran online tanpa antri), Si Tole (sistem pendaftaran tutol dewe) serta TEMS (Tulungagung Emergency Medical Service).

"Program Si Poetri berbasis android, sehingga para pasien bisa melakukan registrasi di rumah tanpa harus antri langsung di rumah sakit. Dengan program itu, pasien juga mendapat kepastian estimasi jam layanan yang akan diperoleh," ungkapnya.

Baca juga : Terkait Tes Perangkat Desa, Kades Beganjing & Kades Nginggil Diadili

Sedangkan Si Tole, merupakan layanan sistem layanan pendaftaran secara mandiri yang disediakan di rumah sakit. Pasien yang datang bisa melakukan pendaftaran melalui dua sistem, yakni secara manual di loket ataupun menggunakan komputer yang telah disediakan.

Sementara itu TEMS atau PSC (Public Service Center) 199, merupakan layanan yang terintegrasi dengan berbagai instansi kedaruratan yang lain seperti kepolisian, damkar hingga kesehatan.

Masyarakat yang membutuhkan layanan darurat cukup menelepon 199. Layanan tersebut terpantau secara online dari server kami yang dijaga 24 jam oleh dokter, perawat, dan teknisi.

"Sehingga orang yang ada di lapangan bisa dipandu secara online untuk memberikan pertolongan pertama sambil menunggu datangnya petugas medis dan ambulance," ungkapnya.

Tak hanya itu, rumah sakit plat merah tersebut juga memiliki program Layanan Syndroma Koronaria Akut Tertintegrasi (Laskar). Program ini dinilai cukup berhasil untuk menekan angka kematian akibat jantung koroner.

"Laskar itu mampu mengurangi risiko kematian hingga 50 persen akibat jantung koroner. Ini didasarkan dengan data layanan sebelum program dijalankan," kata Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, Supriyanto.

"Kami juga punya IGD terbesar se -Indonesia yang mampu menampung pasien hingga 170 pasien. Kami ini bukan unggul dari segi bangunan yang megah, namun unggul dari segi value," tambahnya.

Baca juga : Rapor Merah Puskesmas Randublatung dan Doplang

Ditegaskan pula, Puskesmas di Kabupaten Tulungagung diberikan tugas untuk semaksimalnya mungkin mencegah jangan sampai masyarakat dirawat ke RSUD. RSUD hanya untuk penanganan yang parah saja.

"Sebisa mungkin jangan sampai ada pasien membludak di RSUD. Kami juga bekerjasama dengan seluruh RS swasta. InsyaAllah kami siap membantu Pak Bupati untuk meningkatkan pelayanan kesehatan Blora. Sistem yang kita punya bisa diboyong, direplikasi," tambahnya.

Menurutnya sudah banyak sekali RSUD dari berbagai Kabupaten Kota se -Indonesia yang datang melakukan studi ke Tulungagung ini. Namun tidak semuanya berhasil meniru dan menerapkan di daerah masing-masing.

"Paling yang berhasil sekitar 10 persen. Karena yang kami bangun ini sistem, kalau hanya dicuplik-cuplik ya eman. Tapi saya yakin dengan kepemimpinan Pak Bupati Arief ini Blora pasti bisa," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Arief Rohman menyatakan bahwa sebenarnya dirinya telah lama ingin mengajak jajaran Dinas Kesehatan dan RSUD untuk belajar manajemen kesehatan disini.

Baca juga : Lho PAD Kabupaten Blora Bergantung pada Banyaknya Orang Sakit

Pak Direktur ini sebenarnya teman lama. Tunggal guru di Pondok Pesantren PETA Tulungagung. Sehingga akan segera kita tindaklanjuti untuk kerjasama, duplikasi sistem pelayanannya ke Blora.

"Kita minta seluruh SDM Kesehatan Blora untuk komitmen melaksanakan perbaikan layanan kesehatan ini. Semangat Sesarengan mBangun Kesehatan Blora," ucap Bupati.

Untuk diketahui, pada tahun 2022 ini RSUD dr. Iskak menjadi Top BUMD Award 2022 dan rujukan belajar manajemen RSUD se -Indonesia.

Bahkan sistem manajemen PSC nya diduplikasi untuk layanan kesehatan di Mandalika saat gelaran Moto GP Maret lalu.

Baca juga : Walau Sudah Diralat Sebagai Pemenang, Amiul Menolak Dilantik Kasun Talokwohmojo, Ngawen Blora

Sehingga kita belajar langsung kesini bersama para Dirut RSUD, Dinas Kesehatan, dan seluruh Kepala Puskesmas se Kabupaten Blora.

"Mulai manajemen rujuk, pembangunan layanan PSC yang terintegrasi aplikasi digital, hingga konsep pelayanan BPJS yang baik," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Puskesmas Kunduran, Catur Hendro Yunianto, menyatakan siap untuk melaksanakan transfer sistem manajemen yang ada di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Banyak inovasi yang dilaksanakan disini. Saya berharap sepulang dari sini, akan ada tindak lanjut secara konkret. Kita siap untuk melaksanakan sistem yang telah ada disini.

"Semoga segera ada kerjasama ini sebagai dasar duplikasi sistemnya, sekalian menyusun regulasinya," ujar Catur Hendro. (Setyorini/IST)


Post a Comment

0 Comments