Air Sungai Bengawan Solo Menghitam Resahkan Warga, DLH Blora Uji Lab

 

INFOKU, BLORA Nampaknya limbah masih menjadi momok bagi kelestarian Sungai Bengawan Solo.

Air tampak menghitam kemerahan ketika sungai surut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora mengambil sampel air untuk uji laboratorium.

Serta melihat kandungan air baku masih digunakan warga sehari-hari.

“Pengecekan dilakukan tiap hari melalui alat online monitoring. Kami mengambil sampel air untuk diuji laboratorium,” kata Kabid Peningkatan Kapasitas dan Penanganan Pengaduan Lingkungan DLH Blora Gartini kemarin (28/7).

Menurut Gartini, berubahnya air limbah sering terjadi saat air sungai mulai surut. Air terlihat hitam kemerahan. Pihaknya telah mengecek setiap hari dengan memasang alat online monitoring. Namun hanya dipasang di hulu.

“Saat ini yang ada baru di hulu Sungai Bengawan Solo di Blora. Alat dipasang di sungai sekitar Medalem, Kecamatan Kradenan,” tuturnya.

Tahun ini baru akan memasang pengecekan di hilir. Di tempatkan di belakang bangunan PDAM Cepu. Dia memastikan, permasalahan limbah mencemari bengawan terus terjadi, karena limbah kiriman dari hulu.

Baca juga : Mengapa Laba PDAM Belum Bisa Menjadi Pendapatan Asli Daerah

Sehingga pihaknya hanya bisa mengambil sampel air untuk dicek kadar limbahnya. “Kami lakukan Uji laboratorium sendiri di daerah, kami punya alatnya,” tuturnya.

Gartini telah koordinasi dengan pemangku kebijakan di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga : Terkait Tes Perangkat Desa, Kades Beganjing & Kades Nginggil Diadili

Menurutnya, masyarakat di daerah masih membutuhkan air sungai bersih sehagai air baku.

Sebelumnya, warga Desa Jipang, Kecamatan Cepu mengaku terjadi pladu atau ikan mabuk di sekitar sungai Bengawan Solo. Hal itu sudah menjadi penanda jika bengawan mulai terjadi pencemaran dan warnanya berubah. (Endah/IST)


Post a Comment

0 Comments