INFOKU, BLORA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora berhasil mencatat peningkatan signifikan dalam perolehan Bulan Dana PMI tahun 2025.
Total donasi yang
terkumpul mencapai Rp 1.395.661.270,00, melampaui capaian tahun sebelumnya.
Ketua Umum Bulan Dana PMI Tahun 2025 yang juga menjabat sebagai Kapolres
Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengungkapkan rasa syukur atas perolehan dan
kepedulian masyarakat.
“Alhamdulillah, pengumpulan dana PMI tahun ini meningkat dari tahun lalu. Tahun ini, bulan dana terkumpul sebesar Rp1.395.661.270,” katanya.
Baca juga : Capaian Bulan Dana PMI 2024 di Blora Lampaui Target
Sementara Ketua PMI Blora, Sutikno Slamet, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya
atas suksesnya kegiatan ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas suksesnya pengumpulan
bulan dana PMI tahun 2025,” katanya.
Ditemoat yang sama Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, memberikan ucapan terima kasih atas nama
Pemerintah Kabupaten Blora, khususnya kepada Kapolres Blora atas kepemimpinannya
yang sukses.
“Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah memberikan bantuan kemanusiaan
melalui bulan dana PMI,” tutur Sri Setyorini.
Wabup Sri Setyorini menekankan bahwa keberhasilan Bulan Dana PMI tidak hanya
diukur dari target, tetapi juga sebagai momentum untuk melatih kepekaan sosial
dan menumbuhkan rasa kemanusiaan di masyarakat.
Baca juga : Pemkab Blora Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Musim Hujan 2025/2026
Dia berharap agar dana yang terkumpul dikelola dengan baik, efisien,
efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Dengan dana yang terbatas, buatlah program-program prioritas sesuai
permasalahan yang ada di Kabupaten Blora, sehingga tepat sasaran dan
bermanfaat. Semoga perolehan dana ini mampu meningkatkan pelayanan PMI dan PMI
amanah,” pesannya.
Dia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para relawan PMI yang
selalu siaga dalam penanganan bencana, seperti longsor, puting beliung, banjir,
maupun saat pancaroba dan wabah penyakit melanda.
Mengantisipasi musim penghujan, Wabup meminta PMI untuk terus bersinergi dengan pihak terkait, seperti BPBD dan DinsosPPPA.
Sinergi ini diperlukan agar penanganan masalah bencana, terutama menjelang puncak musim penghujan pada Januari hingga Februari 2026 mendatang, dapat berjalan. (Setyorini)


0 Comments
Post a Comment