INFOKU, BLORA – Antisipasi terhadap hal yang tidak diinginkan, terkait makan bergizi gratis (MBG), ultimatum keras dilontarkan Bupati Blora Arief Rohman.
Dia menegaskan, siap mengirimkan rekomendasi ke Badan Gizi Nasional (BGN) apabila masih
ditemukan praktik pemotongan porsi makanan dalam
program makan bergizi gratis (MBG).
Terlebih pihaknya sudah membentuk layanan laporan khusus MBG di Blora.
“Kami sudah membuka hotline pengaduan program MBG. Setiap aduan pasti kita pantau bersama Satgas MBG,” ujarnya pada pers.
Bupati juga berharap program MBG dapat benar-benar dirasakan secara
maksimal oleh penerima manfaat.
Artinya, siswa mendapatkan porsi sesuai takaran gizi yang sudah
ditentukan.
“Takaran tidak sesuai itu jangan sampai terjadi lagi. Saya pastikan
siswa terlindungi dan mendapatkan jatahnya. Kalau sampai kedapatan porsi tidak
sesuai, rekomendasi pasti saya kirimkan ke BGN,” tegasnya.
Dia mengatakan, pihaknya sudah mengundang seluruh Satuan Pelayanan
Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk tidak melanggar aturan, apalagi memotong jatah
siswa.
Bahkan, setiap hari SPPG diwajibkan mengirimkan video pelaksanaan ke
Satgas MBG.
“Nanti ada satgas di tingkat kecamatan untuk membantu Satgas Kabupaten.
Akan ada sidak ke penerima manfaat guna memastikan takaran makanan sesuai,”
ungkapnya.
Di sisi lain, Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Blora Artika Diannita
mengaku sudah meminta klarifikasi dari salah satu SPPG yang diduga menyajikan
porsi mini.
Menurutnya, kasus tersebut tidak bisa serta-merta dijadikan gambaran
menyeluruh.
“Untuk kasus porsi mini itu, sudah kami mintai klarifikasi. Namun dari
foto yang beredar, tidak bisa langsung men-judge keseluruhan
produk dari SPPG tersebut,” kata Artika.
Dia menjelaskan, koordinasi dengan
51 dapur SPPG di Blora selama ini berjalan baik.
Baca juga : Terkait MBG, DPRD Blora Desak Dinas Pendidikan Tarik Perjanjian SPPG
Meski demikian, pihaknya juga akan terus melakukan sidak baik ke
penerima manfaat maupun ke dapur SPPG.
“Kemarin kami sidak ke Blora Barat, seperti Ngawen, Kunduran, dan Todanan. Sidak tidak hanya ke penerima manfaat, tapi juga ke dapur untuk memastikan takaran hingga SOP benar-benar dijalankan,” pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment