INFOKU, BLORA - Dalam sejarah Kabupaten Temanggung, ternyata pernah ada pemimpin yang berasal dari Kabupaten Blora.
Yakni, almarhum Drs. Sardjono, SH., CN, Bupati Temanggung periode
1993–2003.
Sosok ini berasal dari Desa kecil, Desa Gabusan, Kecamatan Jati Kabupaten Blora.
Baca juga : Ziarah Makam Bupati di Luar Kabupaten, Jelang Hari Jadi Blora
Hal ini terungkap dalam kegiatan ziarah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten
Temanggung, Selasa (12/8/2025), ke makam yang berada di Dukuh Gabusan, Desa
Gabusan, Kecamatan Jati, Kab Blora.
Rombongan dari Pemkab Temanggung dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Nadia
Muna, bersama Ketua PN Temanggung, Kasdim 0706 Temanggung, dan Kepala Dinas
Sosial setempat.
Kedatangan mereka disambut oleh Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini, bersama ketua PN Blora, Asisten Administrasi Umum Sekda, dan sejumlah kepala perangkat daerah terkait. Tampak juga Forkopimcam Jati dan Kepala Desa Gabusan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Blora kami ucapkan sugeng rawuh. Apresiasi
kami untuk panjenengan yang telah jauh-jauh dari Temanggung ke Blora untuk
menelusuri jejak pendahulu kita,” ujar Wabup Blora yang akrab disapa Budhe
Rini.
Dia mengaku terkejut sekaligus bangga setelah mengetahui bahwa almarhum
Drs. Sardjono adalah putra asli Blora yang mengabdikan dirinya hampir 10 tahun
untuk membangun Temanggung.
“Terus terang, kami baru mengetahui beliau orang asli Blora. Ini
membuktikan bahwa ikatan kita bukan sekadar bertetangga, tapi sudah seperti
saudara.” lanjutnya.
Wabup Rini, mengatakan ziarah ini diharapkan tak hanya menjadi ajang
mengenang dan mendoakan, tetapi juga menjadi jembatan mempererat hubungan
antara kedua kabupaten.
Sementara itu, Wabup Temanggung, Nadia Muna menjelaskan, ziarah ini dilakukan dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Baca juga : Warga Kandangdoro Lakukan Aksi Demonstrasi, Desak Lurah Balun Tanda Tangan Sporadik
“Sudah seharusnya kita mengenang, mendoakan, dan meneladani jejak para
pemimpin terdahulu. Semasa menjabat, beliau telah memberi kontribusi luar biasa
bagi pembangunan Temanggung,” ungkapnya.
Salah satu warisan besar yang ditinggalkan almarhum Sardjono adalah
inisiasi berdirinya universitas pertama dan satu-satunya di Temanggung, serta
pemanfaatan hasil penjualan tembakau untuk membangun pendopo dan gedung DPRD
yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Menariknya, hubungan erat kedua daerah ini bukan hanya karena makam Bupati Temanggung ada di Blora, tetapi juga karena di Temanggung terdapat makam almarhum H. Soemarno Tjokro Saputro, Bupati Blora periode 1979–1989.
Baca juga : Tradisi Ziarah Makam Bupati Terdahulu, Jelang Hari Jadi Blora Masih Lestari
Dua sosok pemimpin lintas daerah ini menjadi simbol bahwa persaudaraan antara Blora dan Temanggung telah terjalin sejak lama melampaui batas administratif, dan kini kembali disemai melalui silaturahmi yang hangat di antara dua kabupaten ini. (Setyorini)
0 Comments
Post a Comment