Mengapa Warga Kedungsatritan Ngawen Pantang makan Belut .... inilah Misterinya

INFOKU - Desa Kedungsatriyan Terletak di antara desa Talokwohmojo Kecamatan Ngawen dan Kecamatan Banjarejo, penduduk desa Kedungsatriyan menggantunkan kehidupannya pada sektor pertanian. 

Seperti desa lain di Kabupaten Blora, berkembang sebuah legenda yang erat kaitannya dengan dunia pertanian yaitu warga desa Kedungsatriyan berpantang memakan belut sawah.

Menurut cerita pemuka agama ( modin ) desa Kedungsatriyan Jumiran ( 56 ) kala itu, bahwa tradisi tidak makan belut sawah telah dijalani warga desa Kedungsatriyan sejak ratusan tahun yang lalu.

Legenda ini dibenarkan juga oleh sesepuh desa Kedungsatriyan, Mbah Wajib ( 103 ) beberapa tahun lalu.

Baca juga : Misteri Ngunduh Mantu Pernikahan Diserang Perampok

Menurut Mbah Wajib, warga desa Kedungsatriyan berpantang memakan belut sawah sudah sejak jaman para wali.

Pada jaman dulu para wali memiliki daya linuwih dan kesaktian untuk melakukan hal – hal yang luar bisa, dan kadang – kadang tidak dapat dilogika secara umum.

Legenda ini, dimulai pada suatu malam di musim penghujan ratusan tahun yang lalu.

Ketika itu musim tanam telah tiba, benih – benih padi telah mulai bertunas.

Datanglah seorang pencuri benih padi, mengendap – endap di pematang sawah.

Pencuri itu tidak menyadari bahwa malam itu, seorang wali mengawasi aksinya.

Baca juga : Misteri Rumah Dinas Wakil Bupati Blora

Setelah beberapa waktu berjalan, wali tersebut berkata “ sopo iku ? kok clupak – clupuk ? “ ( siapa disana ? kok berisik sekali ? ) seketika sang pencuri menjawab “ aku welut !” (saya belut sawah).

Seketika itu, sang pencuri benih padi pun benar – benar menjadi seekor belut sawah.

Menyadari kejadian ini, sang wali bergumam, bahwa semenjak malam itu warga desa Kedungsatriyan tidak diperkenankan untuk menyantap belut sawah.

Petuah sang wali benar – benar dijalankan oleh penduduk Kedungsatriyan sampai hari ini.

Melanggar Makan Belut

Warga kedungsatriyan tidak memakan belut sawah, baik ketika masih di dalam desa ataupun ketika merantau keluar kota.

Baca juga : Legenda Desa Janjang Berawal dari Pengembaraan 2 Pangeran

Dari cerita beberapa tahun silam ada seorang pemuda yang sedang merantau keluar kota untuk bekerja sebagai buruh bangunan.

Ketika tiba jam makan siang, pemuda tersebut menyantap keripik belut.

Beberapa jam kemudian, sang pemuda merasakan perutnya mulai sakit.

Perut pemuda itu, perlahan – lahan membesar dan seminggu kemudian pemuda tersebut meninggal dunia.

Mungkin, cerita tentang pemuda di atas bukan disebabkan oleh keripik belut tetapi bisa jadi disebabkan oleh faktor yang lain.

Baca juga : Fakta ..... Misteri Hutan Blora dan Faktanya yang Bikin Ketakutan

Tetapi warga desa Kedungsatriyan benar – benar menganggap bahwa tragedi yang menimpa pemuda di atas disebabkan oleh pelanggaran tradisi yang telah dipercaya selama ratusan tahun. (Roes/diolah dari berbagai sumber) 


Post a Comment

0 Comments