Terkait
Tragedi Lift Crane RS PKU Muhammadiyah
INFOKU, BLORA – Sampai berita ini ditulis, para korban selamat atas tragedi jatuhnya lift crane RS PKU Muhammadiyah Blora masih belum pulih.
Kondisinya pun sungguh memprihatinkan, baik dari segi fisik sampai ke
kondisi ekonomi.
Diketahui, setidaknya ada 13 korban dari tragedi yang terjadi pada 8
Februari tersebut.
Lima korban meninggal dan delapan korban luka-luka.
Sudah lebih dari dua bulan korban selamat berada di rumah.
Sementara itu, keadaan belum bisa beraktivitas normal dan masih memakai kursi roda.
Baca juga : Terkait Tragedi Lift Crane, Ketua Panitia Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora Dibui
Selain itu, keperluan sehari-hari hanya mengandalkan gaji yang ditanggung pihak RS PKU Muhammadiyah.
Salah satu korban selamat ialah Nurul Huda, warga Desa Sembongin,
Kecamatan Banjarejo.
Dia menyampaikan, harapannya kepada pihak rumah sakit untuk masa depan dirinya dan anaknya.
“Sebagai tulang punggung keluarga, saya berharap rumah sakit dapat
bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa saya,” jelas pria berusia 34 tahun
tersebut.
Dia akui selama ini sudah mendapatkan haknya berupa gaji yang masih
terbayarkan per minggunya.
“Per hari dapat Rp 85.000. Alhamdulillah juga diantar oleh pihak RS PKU untuk check-up rutin.
Namun, memang kondisinya seperti ini perekonomiannya. Saya belum bisa
kerja lagi,” ujarnya saat ditemui wartawan di
rumahnya, Selasa (29/4).
Menurutnya, meskipun sudah ada pembicaraan sebelumnya, dirinya belum
menerima pernyataan resmi apa pun.
Dia pun khawatir terkait pendidikan anaknya
jika masih terbaring seperti ini.
“Saya masih belum tahu kapan saya akan sembuh dan normal kembali. Saya
khawatir tentang masa depan anak saya. Saya ingin pihak rumah sakit menepati
janjinya untuk membiayai pendidikan anak saya hingga tingkat yang lebih
tinggi,” jelasnya.
Selain Huda, korban selamat selanjutnya, Ahmad Ulil Albab, 20, warga
Dukuh Temboro, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo juga masih dengan keadaan
proses pemulihan dari cedera punggung dan otak.
Karsono, kakak Ulil Albab mengatakan, apa yang telah diupayakan pihak
rumah sakit untuk adiknya.
Sebab, kondisi Albab sendiri cedera parah. ’’Selama ini, sudah dibantu
banget dari RS.
Dari sejak koma dan dibawa ke RS Solo itu full dikaver
sama RS PKU.
Sampai sekarang, kebutuhan Albab dan keluarga juga dibantu. Namun, ada
satu hal yang belum yaitu masa depan Albab,” ujarnya.
Karsono berharap adiknya bisa mendapatkan pekerjaan usai pulih nanti.
:Saya berharap adik saya cepat pulih. Kondisinya memang sudah begini.
Otaknya kena dan punggungnya parah. Paling tidak nanti adik saya bisa dicarikan
kerja yang menyesuaikan kemampuan adik saya,” jelasnya.
Baca juga : Disnakertrans Jateng Nyatakan Peralatan Tak Layak, Proyek Dikerjakan Asal-asalan
Sebelumnya, Direktur RS PKU Muhammadiyah Blora Tegar
Muhammad Wijaya mengatakan, bahwa pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas
perawatan dan pemulihan para korban.
“Mereka kan bekerja di sini, tentunya kami akan bertanggung jawab atas insiden ini,” ucapnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment