INFOKU,BLORA - Dinas
Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora menyampaikan
ketersediaan bahan pangan pokok di kabupaten Blora aman dan tidak ada hambatan
dengam harga relatif stabil bahkan ada beberapa penurunan harga di bahan pokok
tertentu.
Hal itu
disampaikan oleh Sekretaris Dindagkop UKM Blora, Supoyo mewakili Kepala
Dindagkop UKM Blora, Sarmidi dalam konferensi pers terkait informasi
perkembangan dan situasi Covid-19 di media center Posko Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (8/6/2020).
“Ketersediaan bahan
pangan pokok di kabupaten Blora per hari Senin, 8 Juni 2020 aman dan tidak ada
hambatan,” ucapnya.
Disampaikannya,
ketersedian beras 41,168,00 ton, kebutuhan 191,6 ton, harga Rp9.500,00/kg dan
tidak ada hambatan karena sudah mulai panen raya.
Ketersediaan jagung
59,905,00 ton, kebutuhan 2.3 ton, harga Rp4.500,00/kg tetapi masih mengandalkan
produksi dari wilayah kabupaten lain.
Untuk bawang merah,
ketersediaan 152,69, kebutuhan 3.4 ton, harga Rp50.000,00/kg tetapi masih
mengandalkan produksi dari wilayah kabupaten lain.
Bawang putih,
ketersediaan 17.00 ton, kebutuhan 4.1 ton, harga Rp19.000,00/kg dan masih
mengandalkan produksi dari wilayah kabupaten lain.
“Kemudian cabai
besar, ketersediaan 497.00 ton, kebutuhan 0.4 ton, harga Rp10.000,00/kg dan
tidak ada hambatan karena harga sangat rendah di tingkat petani. Demikian pula
dengan harga cabai rawit Rp9.000,00 dengan ketersediaan 244,15 ton, kebutuhan
0.4 ton,” ungkapnya.
Kepada masyarakat
yang berbelanja ke pasar diminta agar menaati protokol kesehatan dengan mamakai
masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun sehabis berbelanja.
Bagi pelaku usaha,
utamanya manajemen pasar modern, PKL, pemilik toko/warung, restoran dan hotel
agar menyediakan papan informasi di tempat usaha tentang protokol kesehatan
yang harus dilakukan.
“Mendetaksi suhu
tubuh pengunjung saat masuk ke tempat usaha. Mewajibkan karyawan dan pengunjug
memakai masker,” tandasnya.
Selain itu wajib
melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara berkala serta
menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai.
Berikutnya,
melakukan pembatasan jarak fisik minimal satu meter dengan memberikan tanda
khusus yang ditempatkan di lantai atau meja serta mengatur meja kerja dan
tempat duduk.
Sementara itu untuk
menstabilkan harga gula pasir pihaknya menggelar operasi pasar tahap kedua,
yaitu di kecamatan Todanan, Kunduran, Banjarejo dan Japah, Senin (8/6/2020).
Kemudian kecamatan
Bogorejo, Banjarejo dan Tunjungan, Selasa (9/6/2020). Kecamatan Jepon, Jiken
dan Sambong, Rabu (10/6/2020). Selanjutnya Kamis (11/6/2020) kecamatan
Kedungtuban, Jati dan Kradenan.
Sedangkan operasi
pasar tahap pertama digelar empat titik lokasi, yaitu pasar Ngawen, Rabu
(13/5/2020), pasar rakyat Sido Mamur, Jumat (15/5/2020), Plaza Cepu, Sabtu
(16/5/2020) dan Pasar Wulung, Randublatung, Senin (18/5/2020). (Endah/KOM)