Festival Bersama Jateng-Jatim


Wabup Blora Gagas Festival Bersama Jateng-Jatim
INFOKU, BLORA - Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, mengusulkan digelar festival bersama antara Kabupaten Blora, Jateng dan Kabupaten Bojonegoro, Jatim. Gagasan itu mengemuka saat Wabup mengunjungi Festival Sentono di kawasan cagar budaya Gua Sentono, Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Sabtu (21/9).
Wabup berkesempatan menyeberangi Sungai Bengawan Solo, guna menyaksikan Festival Prau Tambangan Jipangulu, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro (Jatim).
Kedua desa itu berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo, di saat hampir bersamaan, menggelar festival untuk memeriahkan daya tarik wisatanya masing-masing. Bahkan saat berkunjung ke Desa Ngelo, Wabup Blora justru didaulat membuka Festival Prau Tambangan bersama Camat Margomulyo dan Kades Ngelo.
‘’Ini sangat bagus, dua desa beda kabupaten dan beda provinsi yang dibatasi Sungai Bengawan Solo melaksanakan festival secara bersamaan untuk saling mendukung dan mempromosikan potensinya bersama-sama,’’ ujarnya.
Menurut Wabup, potensi wisata di daerah perbatasan dinilai luar biasa. Pihaknya ingin agar ke depan bisa dikemas lebih baik lagi. Dia berdiskusi dengan Camat Kradenan, Kades Mendenrejo, Camat Margomulyo dan Kades Jipangulu Ngelo.
‘’Ke depan kita ingin ada kerjasama kepariwisataan antara Pemkab Blora dan Pemkab Bojonegoro karena banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di daerah perbatasan seperti Sentono-Jipangulu ini,’’ kata Arief Rohman.

Sejumlah perahu penambangan pasir tradisional berlomba adu kecepatan dalam Festival Prau Tambangan di atas Sungai Bengawan Solo di perbatasan Provinsi Jateng dan Jatim.
Pihaknya sangat mengapresiasi kegigihan para pemuda dari Desa Mendenrejo, dan sekitarnya yang berhasil menyelenggarakan Festival Sentono, serta mengajak masyarakat Dukuh Jipangulu untuk menyelenggarakan Festival Prau Tambangan sacara bersamaan sehingga lebih meriah.
Camat Margomulyo Kasmari mendukung Festival Prau Tambangan dilaksanakan rutin bersamaan dengan Festival Sentono. Setidaknya ada 22 tim yang mengikuti festival prau tambangan ini baik dari wilayah Jipangulu mau pun dari wilayah Mendenrejo.
Ribuan masyarakat dari kedua desa pun berjubel, mengambil posisi ternyaman di tepi Sungai Bengawan Solo yang menjadi arena perlombaan. Selain lomba prau tambangan, di Bengawan Solo antara Gua Sentono dan Jipangulu ini juga dibuka layanan prau wisata keliling sungai selama berlangsungnya Festival Sentono Rabu-Sabtu (18-21/9).
Festival Sentono dimeriahkan aneka ragam hiburan mulai kirab gunungan, tayub massal, pentas seni pelajar, jedoran, wayang kulit, dan aneka bazar kuliner UKM lokal seperti sayur ikan jendhil khas Bengawan Solo.
Andi Winata, salah satu panitia penyelenggara Festival Sentono dari Komunitas Bumi Budaya tidak menyangka acara yang baru pertama kali dilaksanakan di kawasan Goa Sentono tersebut bisa berjalan sukses dan menarik ribuan masyarakat untuk datang. (Endah/SM)