Sendang Bangeran Berawal dari Kayu Jati di Tancapkan oleh Sunan Kalijaga

INFOKU, BLORADi Desa Kamolan, Dukuh Bangeran Kota Blora Sendang Bangeran terdapat situs sejarah yang potensial untuk dikembangkan. 

Menurut Legenda yang beredar di masyarakat asal muasal keberadaan Sendang Bangeran ini ada hubungannya dengan kisah Sunan Kalijaga.

Ceritanya sewaktu Sunan Kalijaga akan membuat masjid Demak, beliau mengambil kayu jati di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.

Baca juga : Cerita Rakyat : Sendang Jetak Wanger, Beri Kesembuhan dan Bayi Putih

Kayu tersebut menurut cerita diseret (ditarik-Red) dengan menggunakan kerbau.

Sewaktu sampai di daerah ini, kerbaunya tidak mau jalan dan hanya berputar-putar saja.

Kemungkin kerbaukehausan, sehingga pawang mencari sumber air di sekeliling daerah itu namun tidak ada air.

Melihat kejadian ini. kemudian Sunan Kalijaga mengambil kayu jati dan menancapkannya di tanah.

Tak lama kemudia memancar air yang sangat besar dan menjadi sendang.

Baca juga : Nimas Rondokuning, Misteri Jin Cantik di Randublatung Buang Emas Lamaran

Karena air berbau banger (busuk, red), maka dinamakanlah Sendang Bangeran.

Bukti kayu jati hingga saat ini masih ada, sedangkan sebagian kayu lainya dipakai untuk membuat sumur kotak jaman dahulu masih terdapat di dekat kolam.

Walau diletakkan di tempat terbuka seperti ini, kayu-kayu jati yang ada tidak ada yang berani mengambilnya.

Karena masyarakat sudah tahu bahwa daerah sini memang terbukti lumayan angker.

Terlihat lokasi Sendang Bangeran berada di antara areal persawahan dan permukiman penduduk.

Masih terdapat pohon-pohon besar yang dianggap sakral oleh masyarakat.

Baca juga : Sisi Misteri Kantor Bupati Blora - Ditemani 3 Perawan Cantik dan Makelar Jodoh

Sumber mata air berada di antara pohon Beringin yang tumbuh di dekat kolam.

Menurut cerita, dahulu sekitar 80 persen masyarakat di dukuh Bangeran mengambil air dari sumber mata air tersebut.

Hingga saat ini keberadaan sendang masih dibutuhkan bagi masyarakat Bangeran apalagi disaat kemarau. (Roes/Diolah dari sumber istimewa


Post a Comment

0 Comments