INFOKU. BLORA – Setelah beberapa waktu lalu Pertamina terjadi kasus oplosan Pertamax, kini ramai soal motor bermasalah pasca mengisi bahan bakar minyak di SPBU.
Untuk itu pihak Pertamina turun
tangan mengecek kandungan BBM di Blora.
Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah - DIY, Taufiq Kurniawan pun
langsung turun ke lapangan.
Hasilnya, pihaknya mengklaim tak ada BBM di SPBU Blora yang mengandung air hingga etanol.
Taufiq pada keterangan pers menjelaskan, pihaknya turun langsung ke Blora lantaran ada keluhan di media sosial. Salah satu SPBU yang dicek yakni di Karangjati.
“Jadi kami melaksanakan pengecekan langsung bersama Dinas
Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten
Blora. Mengecek karena ada laporan keluhan dari konsumen," ujarnya.
Pihaknya mengecek dengan berbagai cara. Secara manual dan
digital. Pertama pengujian untuk mengecek adakah kontaminasi air atau etanol.
Uji Langsung Lokasi
“Manual dengan melakukan tes. Kami masukkan stik yang
diolesi pasta air. Kalau terkontaminasi air warnanya berubah. Hasilnya gak ada
perubahan," paparnya.
Kemudian secara digital dengan melihat alat yang bisa membaca kandungan air di dalam BBM. Hasil cek secara digital juga tidak ditemukan adanya kandungan air maupun etanol dalam produk BBM di SPBU Karangjati.
Baca juga : SPBU Di Cek Ukurannya, Ada Sedikit Kesalahan tapi Masih Diizinkan
"Keduanya matching. Digitalisasi dan manual gak ada
kandungan air," imbuhnya.
Berikutnya uji visual dan berat jenis. Pengecekan dengan
melihat langsung BBM yang dikeluarkan dari nozzle. Dari warna tak ditemukan
kejanggalan.
"Sama seperti pertalite umumnya
gak ada campuran apapun. Karena kalau ada pasti terpisahkan. Minyak memiliki
berat jenis tertentu. Bila ada campuran pasti langsung terpisah otomatis. Ini
tidak ada," tambahnya.
Terima Pengaduan
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat jika merasa ada
kendala atau masalah setelah mengisi dari SPBU diminta langsung mengadu.
Pengaduan bisa dilakukan secara langsung dengan mendatangi
SPBU.
“Supaya bisa divalidasi ngisi di SPBU jam berapa, benar
apa tidak. Syukur punya struk. Sehingga bila benar dirugikan kami bisa
melakukan penggantian kerugian atas kerusakan yang timbul di kendaraan,"
jelasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat yang mengalami
masalah dengan motor setelah mengisi tak langsung membawa ke bengkel, melainkan
ke SPBU terlebih dahulu.
“Kedua kita punya call center 135 online se-Indonesia. Sama dengan hari ini, kalau ada aduan kami cek.
Bisa langsung ditangani dan ditanggapi," tuturnya.
Selain itu masyarakat juga bisa menghubungi di layanan
posko aduan. Saat ini SPBU memasang pelang kontak yang bisa dihubungi sebagai
posko aduan.
“Bila ada kerusakan, nanti akan langsung dilakukan ganti
rugi," imbuhnya.
Namun dari hasil pengecekan dan layanan posko aduan
pihaknya memastikan di Blora aman. Belum ada keluhan dan aduan.
“Produk yang dipasarkan di Blora sama sekali gak ada yang kandungan etanol. Blora aman. Masyarakat Blora, Rembang, Sragen dan sekitarnya terutama yang berbatasan dengan Jatim aman. Gak perlu khawatir," bebernya.
Baca juga : Antisipasi Dugaan Kecurangan, Kapolres Blora Instruksikan Kapolsek Jajaran Sidak SPBU
Sementara itu, Konten Kreator asal Cepu, Lek Damis yang
mengeluhkan kualitas pertalite. Dalam unggahan videonya, Lek Damis
mengatakan, motor yang baru dia beli mengalami kerusakan yang membahayakan.
“Asli ini, motor baru malah rusak. Nak ora goro-goro bensin opo neh? Mosok montor anyar bosok, nak ora bensine (Kalau tidak gara-gara BBM apa lagi ? Masa iya motor baru busuk atau tak layak, kalo tidak BBM-nya)," ungkapnya. (Endah/IST)


0 Comments
Post a Comment