INFOKU, BLORA - Akibat PT GMM Resmi Tutup Giling Lebih Awal, akhirnya puluhan pengurus dan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora menggelar audiensi dengan Pabrik Gula Gendhis Multi Manis (PG GMM) dan Perum Bulog.
Para petani tebu melayangkan protes dan keresahan atas
terhentinya proses giling di Pabrik GMM sejak awal Oktober 2025, akibat
kerusakan mesin penggiling utama.
Kondisi tersebut terjadi di tengah musim panen, sementara
curah hujan tinggi di wilayah Blora menyebabkan tebu di lahan mulai rusak dan
menurunkan kualitas rendemen.
Ketua APTRI Blora, Sunoto menjelaskan, situasi ini menimbulkan kerugian besar bagi petani yang sudah menunggu hasil panen.
Baca juga : Kerusakan Boiler, PT Gendhis Multi Manis Resmi Tutup Giling Lebih Awal
“Sekarang waktunya panen, tapi pabrik berhenti giling.
Hujan membuat tebu roboh dan kadar gulanya turun. Kami minta ada solusi cepat,
jangan sampai petani rugi terus,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan manajemen GMM, Sri Emilia
Mudiyanti menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan perbaikan intensif pada
mesin utama dan menargetkan proses giling dapat segera dimulai kembali.
“Kami memahami keresahan petani. Perbaikan sedang kami
percepat, dan kami berkomitmen agar pabrik bisa kembali beroperasi secepat
mungkin,” kata Arif.
Baca juga : DPRD Blora akan Panggil Direksi PT GMM Bulog terkait Harga Beli Tebu Rendah
Sedangkan, Ketua DPRD Kabupaten Blora Mustopa menyampaikan, pihaknya telah melayangkan surat resmi ke
Perum Bulog untuk meminta klarifikasi terkait persoalan tersebut. Namun
ternyata, manajemen Bulog telah lebih dulu menurunkan personelnya ke Blora
untuk meninjau langsung situasi di lapangan.
Meski begitu, karena belum ada titik temu antara petani,
pihak pabrik, dan Bulog, DPRD Blora berencana
melanjutkan koordinasi ke tingkat pusat di Jakarta dalam waktu dekat untuk
mencari solusi yang lebih menyeluruh.
Baca juga : Audiensi di DPRD, PT GMM Bulog Akan Pertimbangkan Harga Daerah Lain
“Kami akan ke Jakarta untuk bertemu dengan manajemen pusat Bulog dan pihak terkait lainnya agar persoalan ini segera terselesaikan,” yegas Mustopa. (Endah/IST)


0 Comments
Post a Comment