INFOKU, BLORA – Ada 37 kejadian kebakaran di Kabupaten Blora, dalam tujuh bulan ini.
Rerata penyebab kebakaran karena korsleting listrik, ditambah
rerata rumah masyarakat terbuat dari kayu, sehingga mudah
terbakar.
Selain itu, sarana dan prasarana pemadam kebakaran (damkar) perlu
peremajaan.
Kepala Bidang (Kabid) Damkar Satpol PP Blora Hariyanto Purnomo mengungkapkan, data yang direkapitulasi mulai dari Januari hingga Juli tahun ini tercatat 37 kejadian kebakaran. Meliputi rumah hingga kandang ternak warga.
Baca juga : Pasar Induk Cepu Terbakar, Bupati Blora Tinjau Lokasi dan Diberi Bantuan
Korsleting listrik masih mendominasi penyebab.
“Ada beberapa karena human error, tapi mayoritas karena korsleting listrik,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, mayoritas rumah warga berbahan kayu jadi salah satu
penyebab api mudah menyambar, mempercepat kebakaran.
“Karena rumahnya kayu, sehingga mudah terbakar,” tambahnya.
Lanjutnya, untuk mitigasi kebakaran pihaknya terdapat beberapa
pos, sebagai titik armada dan sarpras pemadam ditempatkan. Wilayah yang sering
terjadi kebakaran berada di Pos Ngawen.
“Untuk wilayah Pos Ngawen yang banyak, Pos Ngawen itu meliputi Kecamatan Kunduran, Japah, dan Banjarejo,” terang dia.
Baca juga : Si Jago Merah Lalap 15.000 Ekor Ayam di Randublatung, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar
Dia mengatakan, petugas acapkali terkendala medan jalan yang sulit
dilalui.
Selain itu, armada mobil dan sarana prasarana sudah usang.
“Termasuk selangnya sudah bocor sambungan, juga perlu peremajaan,”
tambahnya.
Sementara, intervensi anggaran yang dikucurkan dari APBD
tahun ini belum tersedia.
Sehingga, petugas memaksimalkan peralatan yang ada.
“Untuk tahun ini belum ada anggaran yang dimasukkan,” kata dia.
Ditanya terkait personel damkar, pihaknya mengaku terdapat kekurangan petugas di Pos Randublatung dan satu damkar dan satu mobil tangki.
“Personel itu yang masih kurang di Pos Randublatung,” tutupnya.
Menurutnya, untuk memaksimalkan pemadaman api jika terjadi kasus kebakaran, perlu dibentuk relawan damkar di setiap desa atau kecamatan. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment