INFOKU, BLORA - Selama periode Januari hingga Mei tahun ini, tercatat 650 kasus Tuberkulosis (TBC). Guna mencegah penularan, petugas diminta masif lakukan skrining dan edukasi, terutama di wilayah dengan penduduk yang padat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora Edi Widayat mengungkapkan, sebanyak 650 kasus
yang sudah terkonfirmasi ditemukan di 36 fasilitas kesehatan, termasuk rumah
sakit, Puskesmas, dan klinik yang tersebar di Kabupaten Blora.
“Meliputi kasus TBC Sensitif Obat (SO) maupun TBC Resistan Obat (RO),”
katanya.
Edi menjelaskan, temuan kasus TBC SO di RSUD dr. R. Soeprapto Cepu sebanyak 106 kasus, jumlah tersebut terbanyak dari faskes lainnya, kemudian disusul RSUD dr. R. Soetijono Blora sebanyak 101 kasus.
Baca juga : Pengakuan Siti Kalimah yang Titipkan Irham Untuk Gapai Cita-Cita Lewat Sekolah Rakyat
Sementara, untuk TBC RO, ditemukan dua kasus yang masing-masing tercatat
di RSU Permata Blora dan RSIA NU Cakra Medika Cepu.
Dia menyebutkan, strategi utama yang diambil meliputi skrining aktif,
deteksi dini secara masif, pelacakan kontak erat pasien TBC, serta edukasi
masyarakat, terutama di wilayah padat penduduk, dan area dengan beban kasus
tinggi.
“Ini menjadi kunci utama dalam memutus mata rantai penularan,”
tambahnya.
Pihaknya memaparkan, berdasar data surveilans dinkes, jumlah temuan
kasus TBC di Blora selama Januari hingga November 2024 mencapai 1.218 kasus.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2024 yang mencapai
1.336 kasus.
“Penurunan ini menunjukkan hasil positif dari berbagai upaya intensif
dalam penemuan kasus aktif serta peningkatan akses layanan pengobatan di
tingkat puskesmas maupun rumah sakit,” jelas Edi.
Pihaknya mengakui terdapat dua hal utama tantangan dalam pengendalian
TBC di Kabupaten Blora.
Pertama, rendahnya kepatuhan pasien dalam menjalani terapi pengobatan selama enam bulan, serta masih adanya stigma sosial yang menyebabkan sebagian penderita enggan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Baca juga : Hanya Satu Unit Yang Baru Beroperasi Dari 295 Kopdes di Blora
Sebagai bentuk respons, Pemkab Blora terus menggencarkan program
nasional, yakni Temukan, Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) dengan melibatkan
berbagai elemen masyarakat.
“Target nasional eliminasi TBC tahun 2030 memang masih jauh. Namun kami optimistis, dengan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, angka kasus bisa ditekan secara signifikan,” pungkasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment