INFOKU, BLORA - Rencana regrouping puluhan sekolah akan dilakukan Disdik Blora , wacana tersebut menyusul banyaknya sekolah yang tidak penuhi pagu pada SPMB Blora tahun ini.
Kurang lebih ada sekitar 40 SDN yang berpotensi di-merger.
“Ada sekitar 40 SDN yang berpotensi di-merger atau
digabung. Namun, masih sebatas wacana, kami perlu kaji lebih lanjut,” ungkap
Sekretaris Disdik Blora Nuril Huda.
Nuril menjelaskan, meskipun belum ada keputusan final, hasil evaluasi sistem penerima murid baru (SPMB) tahun ini menunjukkan perlunya kebijakan yang bisa memberi solusi pada masalah tersebut.
Baca juga : Ada 22 SDN di Blora Tak Penuhi Pagu, Tercatat 2 SDN Tidak Dapat Murid Baru
Banyak SDN yang tidak penuhi pagu, bahkan dua SD tidak mendapat murid
baru.
Dia mengatakan, sebelum keputusan merger diambil,
pihaknya akan melakukan komunikasi dan diskusi dengan pihak terkait.
Evaluasi lokal bakal menjadi acuan penentu, layak tidaknya sekolah di-regrouping.
“Apakah layak atau tidak untuk digabung,” katanya.
Menurutnya, ada dua opsi pilihan dalam agenda regrouping, yakni
penggabungan secara fisik atau penggabungan secara administrasi.
Langkah tersebut dinilai sebagai solusi efisiensi dan peningkatan mutu
layanan pendidikan.
“Kalau merger fisik dua sekolah jadi satu gedung, kalau merger administratif, dua gedung sekolah satu manajemen. Tapi, tetap ada pertimbangan teknis dan sosial yang kami lihat,” jelasnya.
Nuril mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan dan survei
lapangan dengan bantuan koordinator wilayah kecamatan.
Sekolah yang masuk wacana regrouping rerata tersebar di Kecamatan Blora
Kota, Randublatung, Banjarejo.
“Kami masih fokus pada pemetaan, setelah ini kami akan fokus sekolah mana saja yang akan digabung,” tutupnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment