INFOKU, BLORA – Dari data ternyata Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Blora masih rendah.
Tertera dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Blora, IPS Kota Sate ini 2,30 dan tentunya jadi
catatan bagi pemkab setempat untuk ditingkatkan.
Pemkab berencana tingkatkan capaian, agar menghasilkan
data pemerintahan yang lebih berkualitas.
Kepala BPS Blora Rukhedi menerangkan, setalah dilakukan penilaian, IPS Blora sebanyak 2,30.
Baca juga : Peternakan Sapi Pemdes Gadon Berpolemik, Pengelolaan Ternak Tidak Transparan
Nilai tersebut dikategorikan cukup. Ada beberapa catatan
yang perlu ditingkatkan yakni pada akurasi data.
“Kalau akurasinya belum, harus menjadi perhatian, itu yang
menjadi catatan bagi Pemkab Blora,’’ ujarnya.
Rukhedi menjelaskan, ada lima kriteria penilaian IPS,
yakni domain prinsip satu data indonesia (SDI), kualitas data,
proses bisnis statistik, kelembagaan, dan statistik nasional.
Masing masing domain terdapat indikator yang dinilai.
Baca juga : Oknum Satpol PP Blora Terlibat Judol Masih Bertugas
“Misalkan kualitas data ini yang menjadi catatan penting
buat pemda. Apakah aturan sop sudah dibangun, apakah sdm sudah profesional di
bidang statistik, semua indikator kita rangkum dalam daftar indeks,’’
ungkapnya.
Plt Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati
mengimbau seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) meningkatkan
pelaksanaan statistik sektoral untuk menghasilkan data yang lebih berkualitas.
Menurutnya, kebijakan yang berkualitas hanya dapat
dirumuskan berdasarkan data yang akurat, relevan, dan berkelanjutan.
“Tidak bisa hanya mengandalkan data yang belum teruji.
Untuk itu, mari perkuat upaya penyelenggaraan statistik sektoral di setiap
OPD,” ujarnya saat rapat di Bappeda.
Baca juga : Warga Jurangrejo Tetap Protes Walau PT KRI Klaim Kantongi Izin Meski Belum Lengkap
Etik menerangkan, IPS Blora berada di nomor 35 se
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.
Sehinga, perlu langkah konkret untuk memperbaiki peringkat
tersebut.
Kolaborasi semua pihak penting untuk mewujudkan Satu Data
Indonesia di Kabupaten Blora.
“Dengan data yang berkualitas, kita dapat mendukung
kebijakan yang lebih responsif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,”
katanya.
Dia mengungkapkan, tahun ini, sampel penilaian IPS
melibatkan dua OPD, yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) serta BPBD.
Untuk tahun depan, lima OPD prioritas telah ditetapkan
sebagai sampel penilaian, yakni BPBD, Dindagkop UKM, Dinas Pangan, Pertanian,
Peternakan, dan Perikanan (DP4), Dinas Sosial dan
P3A, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
”Kami berharap BPS Kabupaten Blora memberikan bimbingan kepada OPD agar pelaksanaan statistik sektoral dapat sesuai dengan prinsip SDI,’’ jelasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment