Data BKN di Blora : Tak Semua Pegawai Masuk akibat Aplikasi Sempat Eror


INFOKU, BLORA Dampak dari kebijakan Menpan-RB Data pegawai non-aparatur sipil negara (ASN) segera dimasukkan pada aplikasi Badan Kepegawain Negara (BKN).

Dengan catatan sudah bekerja setahun, dan dibiayai APBD. Sedangkan bagi pegawai melalui pihak kedua tidak bisa dimasukkan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Blora Heru Eko Wiyono menjelaskan, nasib pegawai honorer terus diusahakan bisa terdata.

Panginputan melalui aplikasi dari pusat segera dilakukan setelah dilakukan sosialisasi besok (30/8).

“Seminggu sebelumnya sudah kami simulasikan penginputan data, kemudian segera kami sosialisasikan kepada OPD,” katanya.

Aplikasi Sempat Eror

Heru mengungkapkan, dalam simulasi terdapat kendala sistem, namun jika pendataan kedalam aplikasi yang disediakan akan berjalan lancar. Sebab, sistem kembali normal.

“Saat simulasi terkendala penginputan tidak bisa masuk,” imbuhnya.

Baca juga : Di Usia 57 tahun Seorang Guru dari 753 PPPK Formasi Guru Blora Resmi Dilantik

Pendataan honorer di lingkup pemkab, untuk memastikan jumlah dalam mengikuti proses seleksi PPPK dan ASN.

Heru menjelaskan, pegawai yang bisa diinput di sistem telah bekerja selama satu tahun atau sejak 31 Desember tahun lalu. Dengan pendanaan dari APBD.

“Termasuk satpam dan tenaga kebersihan bisa diinput kedalam aplikasi,” jelasnya.

Outsourcing

Heru mengungkapkan, tiga jenis pekerjaan seperti satpam, tenaga kebersihan dan sopir akan dilakukan  alih daya atau outsourcing dengan pengadaan pihak kedua. Ketiganya tetap diinput karena diambilkan honor dari APBD.

“Yang dari pihak kedua atau bukan dari pemda tidak kami data, ” tegasnya.

Pihaknya memastikan di lingkup pemkab hanya ada dua kategori, yakni satpam dan tenaga kebersihan. Dipastikan tidak ada yang bekerja sebagai sopir di masing-masing OPD.

Baca juga : Ketahuan Cor Jalan Pakai Grosok, Pemborong Janji Bongkar dan Cor lagi

Sementara itu, dari pendataan manual yang dikakukan pemda sebelumnya diperkirakan tenaga non-ASN yang paling banyak di lingkup dinas pendidikan (Disdik), namun Kepala Disdik Aunur Rofiq saat dikonfirmasi Kemarin (28/8) belum memberikan jawaban. (Endah/IST)


Post a Comment

0 Comments