Pasukan Elite Wanita paling maut di Dunia



Ini 4 pasukan khusus militer perempuan paling maut sedunia
Reporter : Ardyan Mohamad | Minggu, 30 Agustus 2015 06:26
Merdeka.com - Jika mendengar istilah 'pasukan khusus', pembaca di Indonesia mungkin lebih akrab dengan Navy SEAL di Amerika Serikat, Kopassus di bawah TNI, atau SAS dari Inggris. Memang benar, itu semua satuan elit kesohor militer masing-masing negara yang semua anggotanya adalah lelaki.

Tidak banyak yang tahu, ada beberapa negara di dunia ini mulai mengembangkan pasukan khusus perempuan. Daftar lima satuan elit khusus kaum hawa yang paling terlatih dirangkum oleh merdeka.com dalam edisi kali ini.

Seiring arus emansipasi perempuan yang menguat selama abad 20, banyak negara membuka kesempatan bagi perempuan untuk terlibat aktif di militer. Lima negara ini terbukti paling progresif, karena mengizinkan wanita menjadi bagian pasukan elit yang punya kemampuan tempur khusus.

Negara-negara dalam daftar ini bahkan lebih progresif dibanding Amerika Serikat, yang baru dua tahun lalu mulai serius mengkaji kemungkinan perempuan masuk pasukan elit.

1.     Israel

Merdeka.com - Inilah negara paling maju untuk urusan melibatkan perempuan dalam militer. Israel sejak berdiri pada 1948 sudah mempersilakan kaum hawa bergabung dengan seluruh matra. Hanya dua posisi dikecualikan, yakni penerbang jet tempur serta pasukan khusus.

Mulai 1997, beleid larangan itu dicabut. Semua posisi di Tentara Pertahanan Israel (IDF) bisa dimasuki perempuan. 

Hasilnya, banyak wanita di Negeri Zionis itu yang masuk pasukan tempur elit.

Ada beberapa tim khusus perempuan di deretan regu elit militer Israel. 

Misalnya Unit 669, YABAN, maupun Oketz. Hasil kajian internal tentara Israel menunjukkan personil perempuan ternyata lebih disiplin dan punya kemampuan menembak di atas rata-rata rekan lelakinya.

2.     Australia

Merdeka.com - Australia sejak dekade 80-an sudah mengizinkan perempuan masuk ke dalam unit tempur. Namun ada larangan agar kaum hawa tidak bergabung dengan unit pasukan tempur, misalnya di infantri atau tank.

Pada 2013, larangan itu resmi dicabut oleh pemerintah federal Australia. Hasilnya, kini ada 60 perempuan yang masuk ke unit-unit tempur. Sepertiganya masuk kualifikasi untuk bergabung dengan pasukan khusus taktis antiteror, yakni 1st Commando Regiment.

Diakui sebagai salah satu unit militer perempuan paling efisien sedunia, kontingen Negeri Kanguru kini paling banyak ditempatkan di Afghanistan.

Diperkirakan di kawasan konflik dengan Taliban, 10 persen pasukan Australia yang bertugas di sana adalah unit perempuan, lebih banyak dibanding negara anggota NATO atau pasukan AS.

3.     Jerman

Merdeka.com - Kommando Spezialkrafte adalah unit tempur utama militer Jerman. Sejak 2001, Negeri Panzer mengizinkan perempuan bergabung dengan unit tempur, termasuk bila lolos kualifikasi, bisa masuk pasukan elit.

Hasilnya, hanya butuh 9 tahun hingga kemudian 800 tentara wanita lolos tes bergabung dengan unit tempur. Paling banyak bergabung dengan unit tempur Angkatan udara.

4.     Kanada

Merdeka.com - Negara tetangga Amerika Serikat ini lebih maju untuk urusan membuka peluang wanita bergabung dengan militer. Pada 1989, perempuan boleh bergabung dengan divisi tempur, kecuali unit kapal selam.

Pada 2000, tidak ada lagi larangan. Hasilnya, perempuan punya kedudukan penting dalam pasukan tempur Kanada. Satu perempuan kini menjadi laksamana muda, memimpin kapal perang utama negara persemakmuran Inggris itu. 

Ada pula wanita yang menjadi kepala unit pasukan khusus, membawahi para lelaki.

Ada satu unit pasukan khusus, yakni Canadian Special Operations Regiment (CSOR), memiliki anggota perempuan, dari total 99 perempuan yang masuk unit tempur. Pada 2006, seorang personil unit tempur khusus wanita Kanada tewas saat kontak senjata dengan Taliban.