Waspada Banjir 6 Kecamatan, Juga Ancaman Angin dan Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun

INFOKU, BLORA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kabupaten Blora Mulyowati menyampaikan ancaman cuaca Hidrometeorologi di akhir 2025, yang mengakibatkan musim hujan 2025/2026 datang lebih awal dari kondisi sebelumnya. 

BPBD Blora memprediksi cuaca ekstrem meliputi angin puting beliung dan hujan intensitas tinggi pada Oktober, November dan Desember.

Kepala Pelaksana BPBD Blora Mulyowati mengatakan, kondisi intensitas cuaca untuk curah hujan di wilayah Blora berbeda-beda.
Namun, setiap hari pasti dilanda hujan dengan waktu pagi, siang, sore atau malam.

Baca juga : Ternyata Warga Blora Masih Resah Kualitas Pertalite

“Hujan yang tidak menentu dengan durasi yang tinggi akan membawa angin. Berbagai laporan sudah banyak terjadi hujan deras dan menimbulkan genangan air yang tidak menyebabkan banjir. Tapi hujan ini disertai dengan angin yang lumayan besar dan ditambah banyak pohon-pohon tumbang,” jelasnya.

Pihaknya mengaku, sering menyampaikan prakiraan cuaca kepada seluruh kepala dinas dan camat untuk dapat menyampaikan ke kades tentang prakiraan cuaca di hari berikutnya.

Untuk para kades yang seringkali tergenang ketika hujan itu mulai ada kewaspadaan.

“Adanya longsor, banjir dan angin puting beliung ini mulai harus siaga jika ada kebencanaan tersebut,” katanya.

6 Kecamatan Potensi Banjir

Mulyowati menjelaskan, berdasarkan data BPBD untuk potensi wilayah banjir ada di Blora bagian Barat dan Selatan.

Baca juga : Khusus Tanaman Buah, Blora Targetkan 1.000 Ha Lahan

Meliputi Kecamatan Banjarejo, Ngawen, Kunduran, Jati, Randublatung dan Kedungtuban.

Potensi banjir di Blora itu diakibatkan oleh luapan sungai Wulung dan Lusi, lahan-lahan yang tidak bisa menyerap air (hutan gundul) sungai-sungai kecil sudah besar.

“Terlebih, kami melakukan pengecekan di beberapa aliran sungai itu banyak lahan dan pohon yang sudah tidak mampu menyerap air,” ungkapnya.

Pihaknya menambahkan, untuk potensi angin puting beliung di Blora itu ada di bagian Selatan. Meliputi wilayah Kecamatan Jati, Kedungtuban dan Randublatung.

“Kami akan koordinasikan dengan DLH,DPUPR dan Perhutani untuk melakukan proses penanaman kembali untuk mengurangi adanya banjir dan hembusan angin. Kami dari BPBD akan siaga terus terkait cuaca yang tidak menentu,” ungkapnya.

Pihaknya, sering melakukan koordinasi terkait penebangan pohon rawan tumbang di pinggir jalan akibat angin kencang.

Baca juga : Blora Culture Festival#2 akan Dimeriahkan 1.000 Penari Tayub Massal di Goa Terawang Ecopark

Dia merasa kesulitan dengan dinas terkait jika mengajukan beberapa potensi pohon yang rawan tumbang.

“Akhir-akhir ini banyak pohon tumbang dan ketika tumbang maka jadi tanggung jawab BPBD. Karena cuaca akhir tahun ini pasti angin kencang ditambah hujan lebat. Kami menghimbau kepada warga untuk berhati-hati dengan kondisi puncak cuaca musim hujan,” pungkasnya. (Setyorini) 


Post a Comment

0 Comments