Pemkab Blora Janji Dukung Petani Tebu, Setelah Vakum 5 Tahun APTRI Bangkit Lagi

INFOKU,BLORA - Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Ngaliman memberi apresiasi positif atas bangkitnya kembali kepengurusan baru Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesi (APTRI) Blora untuk siap berjuang membela dalam peningkatkan kesejahteraan petani tebu Blora. 

“Momentum ini sangat tepat karena bulan depan giling tebu 2024 akan dimulai. Kami siap bersinergi dan berkolaborasi serta mendukung terhadap pengurus APTRI untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan para petani tebu Kabupaten Blora,” kata Ngaliman dalam rapat khusus pengurus APTRI Blora di Cafe Deka Ngawen, Selasa 23 April 2024.

Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesi (APTRI) Blora Sunoto menyadari selama kurun waktu hampir lima tahun organisasi yang dipimpinnya mengalami kevakuman (dormansi).

“Namun atas dasar desakan dari berbagai pihak yang peduli atas realita nasib petani tebu di Kabupaten Blora yang selama ini belum sesuai harapan, maka digelar rapat khusus,” kata Sunoto.

Sunoto membeberkan sebagian petani tebu masih belum beruntung.

Baca juga : Petani Tebu Blora Minta Harga Tebu Lebih Tinggi

“Walaupun di Blora sudah berdiri Pabrik Gula Gendis Multi Manis (PG GMM) Bulog yang digadang-gadang mampu memberi kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani tebu ternyata harapan tersebut hanya mimpi di siang bolong atau merupakan pepesan kosong,” tegasnya.

Harga Tebu Rendah

Hal itu, kata Sunoto terbukti di Kabupaten Blora setiap musim giling tebu pasti terjadi eksodus besar-besaran tebu petani Blora keluar dari kabupaten Blora.

Dikatakannya, harga tebu di PG GMM Bulog masih kalah bersaing dengan harga tebu di PG Kabupaten Pati dan Kabupaten lain di Jawa Timur.

Baca juga : Pembenahan Tirtonadi Makin Tak Jelas, Belum Ada Titik Temu antara Pemkab dan Investor

“Sebagai contoh pada musim giling 2023 harga tebu di PG GMM Bulog dari awal giling sampai akhir giling harganya tidak membuat petani tebu Blora bisa tersenyum, mengapa pabrik gula yang baru dibangun dulu bisa mencapai redemen tertinggi di Indonesia, tapi di musim giling 2023 redemen jatuh di bawah angka 8 persen,” ungkapnya.

Sehingga harga tebu menjadi rendah sementara harga tebu di PG tetangga lebih tinggi dan masih ditopang oleh berbagai fasilitasi yang menarik,

Sementara sekretaris APTRI Blora Anton Sudidya menambakan, selama ini managemen di PT PG GMM Bulog belum berpihak kepada peningkatan kesejahteraan petani tebu Kabupaten Blora.

Dia beberapa kali telah menyampaikan usulan kepada Pimpinan GMM -Bulog agar harga tebu dinaikkan supaya tidak terjadi tebu petani Blora dijual ke PG di luar Kabupaten Blora.

Baca juga : PT GMM Targetkan 500.000 Ton Tebu Dengan Rendemen 8 Persen

“Usulan tersebut ternyata tidak mendapat respons sama sekali. Semakin kaget setiap musim Giling tebu PG GMM Bulog selalu mengalami kerugian yang sangat fantastik,” tegasnya.

Berdasarkan hasil musyawarah telah disepakati secara bulat bahwa Sunoto dipilih kembali sebagai ketua APTRI Kabupaten Blora masa bhakti 2024-2029, sekaligus telah disusun kepengurusan APTRI Kabupaten Blora yang baru. (Endah/IST) 


Post a Comment

0 Comments