Topik Tabloid Infoku Pilkada Blora


Menunggu Umi Kulsum atau Judhan
INFOKU, BLORA – Bulan depan yakni September 2019, kurang lebih satu tahun jelang Pilkada serentak yang akan diadakan pada 2020 mendatang.
Tentunya bulan yg sangat menentukan untuk mulai sosialisasi para calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan berlaga merebut Kursi Blora1 dan Blora 2.
Sosialisasi dalam hal ini bukan berarti kampanye, akan tetapi sebagai uji publik dirinya bila ingin maju pada pilkada mendatang.
Dengan kata lain menguji populeritas seseorang untuk mengukur tingkat elekbilitasnya dalam kurun 1 tahun.
Sampai berita ini ditulis beberapa lembaga survey dan juga cros cek lapangan infoku, ada 3 nama yang tertinggi populeritasnya di kabupaten Blora.
Ketiga nama tersebut yakni incumben Djoko Nugroho dan Keluarga, H Abu Nafi mantan Ketua NU Blora dan H Arief Rohman yang saat ini masih menjabat wakil Bupati Blora.
Untuk Incuben Djoko Nugroho atau lebih akrab dipanggil Kokok, tidak bisa maju lagi, karena telah menduduki jabatan Bupati 2 Periode dan akan berakhir 17 Pebruari 2021 mendatang.
Untuk itulah Kokok diprediksi masyarakat dari survey lapangan infoku, akan diwakili Istrinya yakni Umi Kulsum atau Anak Pertamanya Yudhan Satrio Nugroho.
Data INFOKU yang terkumpul dari wawancara dengan masyarakat Blora, nama Yudhan banyak yang dipilih, sehingga prosentase pemilih lebih tinggi dibanding Umi Kulsum sang ibu.
Alasan mereka menjagokan Yudhan di banding ibunya, karena usia masih muda dan energik.
Alasan mereka yang lain adalah Umi Kulsum sebagai seorang ibu lebih memilih menikmati hari tua dengan suami dan bercanda dengan cucu nantinya.
Tidak dapat dipungkiri lagi elekbilitas Djoko Nugroho masih tinggi di Blora.
Hal ini dikarenakan selama hampir 2 periode betut-betul bekerja keras merubah wajah kabupaten Blora, yang lebih baik dibanding sebelumnya.
Fasilitas Publik dan Perkantoran diseluruh Wilayah Kabupaten Blora berubah Total, terutama Blora kota dan Cepu.
Mau tak mau keputusan Djoko Nugroho dalam memilih Umi Kulsum atau Yudhan, inilah yang ditunggu di monitor para rival yang akan bertarung pada Pilkada serentak 2020 mendatang.
Sementara Partai Pemenang Pemilu di Blora PDIP dan dapat mengusung cabalonnya langsung (9 Kursi DPRD), berdasar pendapat masyarakat yang dikumpulkan INFOKU, belum ada nama populeritasnya sebanding Djoko Nugroho, Abu Nafi ataupun Arief Rohman.
Untuk intern kader PDIP Blora yang polpuleritasnya yang tinggi yaitu HN Dasum dan Dwi Astutiningsih.
Nampaknya HM Dasum yang nantinya menjabat Ketua DPRD Blora diprediksi lebih memilih jabatannya dibanding mencalonkan diri sebagai Bupati.
Sebagai mana diketahui sejak 2005 sampai 2020 mendatang belum ada jago PDIP yang bisa menduduki Bupati Blora atau wakil Bupati.
Atau kurang lebih 15 tahun belum pernah menang Pilkada di Blora.
Atas dasar inilah nampaknya para petinggi partai berlambang Banteng bermoncong putih harus berpikir 15 kali.
Maju sendiri sebagai Calon Bupati atau menjadi wakil bupati dari calon yang populeritasnya tinggi.
Masyarakat banyak berharap agar PDIP bergabung dengan Nasdem agar kekuatan politik makin kuat. Kita lihat saja nanti. (Endah/Fendi/Agung)  


Baca Model tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru