Topik - tabloid INFOKU 52



Topik
Pistol Landa Blora
INFOKU, BLORA- Nampaknya kepolisian Blora mulai saat ini hurus lebih seksama mengantisipasi kejahatan di Blora Kota.
Pasalnya kriminalitas di Blora para pelakunya sudah merambah penggunakan pistol dalam dalam melakukan kejahatan.

Seperti yang terjadi pada Aksi pencurian dengan kekerasan kembali terjadi di wilayah hukum Kabupaten Blora. Sabtu (6/4) Junaedi alias Koh Jie, 51, warga yang beralamat di Jalan Sumbing Nomor 5 Kelurahan Tempelan ditodong pistol pelaku curas dengan pistol di jalan RA Kartini nomor 51 Kelurahan Kunden Kecamatan/Kabupaten Blora pukul 12.30.
Menurut penuturan korban awalnya dia pulang dari tempatnya berjualan emas di Toko Emas Wijaya dalam pasar induk Blora. Sambil mengendarai sepeda motor Koh Jie berniat untuk mampir dulu ke rumah mertuanya di Jalan RA Kartini.
“Sesampainya di jalan sebelum sampai rumah mertua tas yang saya bawa dari toko diminta oleh orang yang menodongkan pistol ke arah  saya. Dia meminta tas dan mengancam akan membunuh saya. Saya pun takut dan  menyerahkan begitu saja tas tersebut. Tas itu berisi empat kilogram emas senilai Rp. 800 juta,” ungkapnya.
Sebelum ditodong pistol Koh Jie menduga para pelaku sudah menunggu di jalan RA Kartini tersebut. Mereka diduga empat orang. Dua orang mengawasi dari jarak jauh dan dua orang lainnya berperan menunggu dan menodongkan pistol.
“Begitu tas saya dirampas pelaku  langsung membonceng motor temannya Mega Pro dalam kondisi mesin berbunyi. Mereka langsung menancap gas sepeda motornya menuju jalan arah Kabupaten Rembang. Dua pengendara empat orang tersebut naik motornya sangat cepat sekali,” urainya.
Dalam kondisi tas yang  berisi emas sudah dirampas Koh Jie tak tinggal diam. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengejar empat pelaku menggunakan sepeda motornya. Namun apes usahanya untuk mengejar pelaku tak membuahkan hasil. Pedagang yang bernasib sial itu pun kehilangan jejak para pelaku. Sebab sepeda motor yang dikendarai kalah cepat dengan motor para pelaku.
“Ciri-ciri pelaku potongan rambut cepak, berjaket kulit dan menggunakan helm cakil. Pelaku dilengkapi senjata pistol,” ungkapnya.
Kapolres Blora AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui Kasubag Humas Polres Blora AKP Suharto membenarkan bahwa korban melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kota Blora.
Pihak kepolisian kemudian mengadakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)Dan sampai saat ini masih terus diselidiki.(Endah/Agung/YD)



Topik samping
AKBP Kukuh Kalis
Sudah Antisipasi Keamanan Sejak Dini
INFOKU, BLORA- Kapolres Blora AKBP Kukuh Kalis Susilo mengatakan kasus perampokan pedagang emas di jalan kartini nomor 5 Kelurahan Kunden Blora merupakan murni kelengahan pedagang.
Sebab untuk mengantisipasi keamanan yang ada di toko-toko emas sepanjang kota Blora pihaknya telah memindahkan Kantor Polsek Kota dari dekat pertigaan tugu pos pancasila ke depan Pasar Kota Blora.
“Kita sudah amankan pasar dari ancaman curas. Pelaku tidak mungkin berani melaksanakan itu di sekitar pasar karena di sana dekat petugas yang berseragam dan tidak berseragam,” katanya saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Senin (8/4).
Kukuh menandaskan bahwa rumah mertua korban merupakan rumah kosong yang dijadikan sebagai gudang barang dagangan emas.
Ia memprediksi para pelaku sudah mempelajari semua medan sebelum melancarkan aksinya sehingga nekat menodongkan pistol ke arah korban setelah korban berada di depan pintu rumah mertuanya.
”Kalau soal keamanan kita siang malam selalu operasi. Bahkan untuk mengamankan kantor-kantor bank BCA, BNI, kantor pegadaian kita semuanya juga diamankan petugas. Itu karena memang ada permintaan. Itu semuanya gratis dan tidak pakai biaya,” jelasnya.
Mantan Kapolres Rembang dan Temanggung ini menambahkan terkait dengan kasus tersebut merupakan akibat budaya para pedagang emas sendiri. Jika memang merasa tidak aman bisa meminta bantuan pengamanan barang dagangannya kepada polisi secara gratis.
Hanya saja memang selama ini masyarakat masih enggan dan malu-malu untuk melakukan hal itu.
”Kita harapkan ada kesadaran dari masyarakat bahwa meminta bantuan pengamanan dari polisi itu memang gratis. Itu seperti di kantor-kantor perbankan,” jelasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Blora AKP Sudarto menjelaskan saat memintai keterangan korban pihaknya menunjukkan sejumlah senjata pistol jenis FN dan revolter.
Namun dari pengakuan korban senjata yang digunakan pelaku berwarna silver.
”Korban masih ragu demikian juga kita terhadap jenis senjata yang digunakan pelaku. Artinya bisa jadi pistol tersebut pistol mainan,” katanya.
Sudarto menambahkan sehari-hari korban seperti biasa pukul 07.00 buka toko. Kemudian tutup pukul 12.30. Dia menduga kejadian tersebut pukul 13.00 saat korban sampai di depan rumah mertuanya.
“Kami menduga pelaku sudah membuntuti korban dari belakang sejak masih dari pasar. Sesampainya di depan rumah sudah ditodong pistol dan tasnya dirampas dan kabur ke jalan arah jurusan Rembang,” ungkapnya.
Untuk mengungkap siapa pelaku dan ciri-ciri pelaku secara detail, lanjut dia, pihak kepolisian sedang memintai rekaman CCTV dari kantor BNI yang langsung merekam gerak-gerik pengguna jalan dari sekitar alun-alun.
”Kami pasti akan terus selidiki kasus ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan,” jelasnya.(Endah/YD)


Junaidi Korban Perampokan
Tak Punya Firasat Akan Dirampok
INFOKU, BLORA-Kasus perampokan pemilik Toko Temok Jaya di jalan RA Kartini nomor 51 Blora Kelurahan Kunden Kecamatan Kota Blora membuat korban shock.
Saat dimui di rumahnya di Jalan Gunung Sumbing Nomor 5 Kelurahan Tempelan Junaidi, 51 mengaku masih kalut. Sebab semua barang dagangan emasnya raib digasak perampok.
Dengan terbata-bata pria separuh baya itu menceritakan perampokan terjadi saat dia bersama isterinya mau masuk ke teras rumah mertuanya. Sesampainya di depan pintu masuk rumah dan masih dalam kondisi badan diatas sepeda motor Vario tiba-tiba tas semua barang dagangannya dirampas oleh pelaku.
”Pelaku memegang tas saya terlebih dahulu kemudian tas saya dipegang. Begitu saling pegang sempat terjadi tarik ulur tas tersebut. Pelaku lalu menodongkan pistol ke arah dada saya dan bilang serahkan tas.
Karena tenaga pelaku lebih kuat akhirnya tas pindah tangan ke pelaku,” tuturnya, Senin (8/4).
Dalam kondisi ditodong pistol Junaidi mengaku dadanya gemetaran. Karena alasan itulah dia seperti antara sadar dan tidak sadar kalau tas yang dimiliknya sudah dirampok.
Melihat kejadian itu isterinya yang bernama Titik Suharti kemudian teriak-teriak minta tolong.

”Isteri saya pingsan dan saya bersama anak perempuan saya mengejar pelaku tapi tak berhasil,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan anak korban Stevani, 21. Menurutnya dia melihat pelaku dari jarak 50 meter sebelum menondongkan pistol ke dada ayahnya. Sejak dari pasar dia merasa tidak dibuntuti oleh para pelaku.
”Pelaku datang searah dengan laju motor yang kita kendarai. Dalam kondisi kalut saya dan papi langsung mengejar pelaku. Pelaku kendaraannya beriring-iringan dua motor berboncengan (4 orang-red,” paparnya didampingi dua penyidik Resmob Polres Blora yang sedang memintai keterangan kepada korban.
Menurut Junaidi sebelum terjadinya perampokan dia beserta keluarganya tak memiliki firasat apa-apa. Sebab selama ini setiap kali berjualan emas kemudian menaruh barang dagangannya di rumah mertuanya tersebut tidak pernah terjadi apa-apa.”Sebelum kejadian kami tak punya firasat apa-apa,” tuturnya.(Endah/Agung/YD)
 Lebih lengkap baca model Tabloid
Gambar klik kanan pilih open New Tab atau Buka tautan Baru