INFOKU, BLORA - PT Pentawira mempersilakan warga desa untuk bekerja sama dalam bentuk kemitraan sesama perusahaan, usai di demo masyarakat desa/kecamatan Jiken beberapa waktu lalu.
Bahkan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga dapat turut
berperan aktif asalkan memenuhi segala regulasi atau perizinan yang berlaku.
Hal itu, tampak dalam pertemuan pemilik perusahaan dengan warga setempat
di Rumah Dinas Bupati Blora, Jumat (21/11).
“Badan usaha apapun bisa, asal komplet,” tegas Aliem Ting Astomo selaku Direktur PT Pentawira, saat ditanya terkait peluang kerjasama dengan BUMDes setempat.
Baca juga : Inilah Tanggapan Bupati Blora Terkait Aksi Demonstrasi di PT Pentawira Agraha Sakti
Aliem mengungkapkan, terkait perekrutan tenaga kerja, pihaknya menyesuaikan kebutuhan dan pasti
mengutamakan warga sekitar pabrik.
Namun, untuk saat ini, belum ada perekrutan, pasalnya perusahaan tersebut
masih dalam tahap uji coba.
“Perekrutan itu kita melihat kebutuhan. pasti saya ambil di Jiken, yang
paling banyak itu yang tenaga kasar, kalau produksinya standar,” katanya.
Dikatakan, pihaknya akan membuka lowongan pekerjaan pada tahun depan.
Karena operasional perusahaan secara optimal pada tahun 2026.
“Ini sementara tidak menerima (pekerja) dulu, mungkin
nanti kalau Februari, Maret atau April, mungkin ada perekrutan baru. Karena
apa, mudah-mudahan yang satu sudah normal, yang satu sudah trial,” jelasnya.
Selanjutnya, Aliem menjelaskan pabrik Pentawira bergerak pada pengolahan batu kapur.
Dia menyebutkan bahan utamanya diambil dari Kabupaten Rembang dan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang dibawa
ke Pabrik Pentawira Jiken, Blora.
“(Hasilnya) Kalau kita ekspor nilainya kecil, yang banyak itu kita kirim
ke BUMN,” lanjutnya.
Diungkapkan, pihaknya semula berniat membangun pabrik di Kabupaten Rembang,
bukan di Kabupaten Blora.
Atas Permintaan Bupati Blora pihaknya mensurvey
lokasi yang dinilai cocok sebagai pengolahan batu kapur.
“Di Rembang saya sudah beli lahan tiga hektare, di sana lahannya bagus,
masyarakatnya juga kondusif (mendukung)," katanya.
Diceritakan, sebelum masuk ke Kabupaten Blora, pihaknya menyurvei lokasi
selama dua bulan sebelum memantapkan titik lokasi di Kecamatan Jiken.
“Saya sebelum masuk sini saya dua bulan di Blora. Keliling di sini, desa
namanya Cabak, dan yang lainya. Saya timbang antara min dan plus itu banyak
plusnya. Termasuk (potensi) gas, gas itu nomor satu buat saya," ceritanya.
Terkait isu kelengkapan berkas perizinan, Aliem menegaskan pihaknya
sudah memproses segala perizinan yang dibutuhkan, bahkan proses itu sudah
selesai dan lengkap.
“Sudah lengkap (berkas perizinan), bisa tanya ke beliau (bupati), itu
cuma isu-isu saja. Mohon maaf, pro kontra itu hal biasa,” katanya.
Baca juga : Pabrik Dinilai Tak Memberikan Dampak Positif, Warga Jiken Ancam Demo PT Pentawira
Menurutnya, mediasi bersama pimpinan daerah dan masyarakat adalah hal
baik.
Pihaknya berterimakasih kepada masyarakat Jiken yang telah
menginformasikan adanya kendala di perusahaannya, sehingga pihaknya memberi sanksi
tegas kepada karyawannya yang memiliki niat buruk.
“Kita-kita sendiri menghadapi seperti ini, bisa mediasi dengan mereka, bisa merangkul mereka, bisa pendekatan dengan mereka dan yang penting persaudaraan,” tandasnya. (Endah/IST)


0 Comments
Post a Comment