Setahun Ditarget Tuntaskan Dua Kasus Korupsi, Kejari Masih Berburu Koruptor

INFOKU,BLORA - Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora hingga akhir tahun lalu, telah selesaikan kasus korupsi dengan tujuh orang telah didakwa oleh majelis hakim. 

Namun, pihaknya masih punya pekerjaan rumah (PR) tuntaskan lima kasus dugaan korupsi lainnya.

Perburuan kasus korupsi masih menjadi konsentrasi lembaga tersebut.

Data yang dihimpun meliputi, proses penyelidikan satu berkas perkara dan penyidikan empat berkas perkara.

Lalu, persidangan tujuh berkas perkara dan eksekusi tujuh  berkas Perkara.

Semuanya merupakan kasus korupsi yang ditangani Kejari Blora.

Baca juga : Kades Tlogotuwung Randublatung Ditahan, Diduga Korupsi Dana Desa Ratusan Juta Rupiah

“Untuk yang penyelidikan dan penyidikan perkara tahun lalu, masih dilanjutkan tahun ini,” ungkap Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Blora Djatmiko.

Terkait kasus yang sedang ditindaklanjuti tersebut, pihaknya belum berani membeberkan instansi mana saja yang diduga terlibat kasus korupsi.

Sebab, masih dalam proses penyelidikan. “Masih rahasia, karena masih dalam proses,” katanya.

Djatmiko mengatakan, pihaknya saat ini konsentrasi memberantas korupsi.

Mengingat setiap tahunnya ditarget dua kasus korupsi harus tuntas.

Beberapa perkara yang sudah ditangani di antaranya kasus korupsi Pasar Wulung dan Pasar Randublatung,

Kemudian, kasus korupsi dana desa (DD) Tlogotuwung, Kecamatan Randublatung dan Desa Nglebur, Kecamatan Jiken.

“Tahun kemarin, kami peringkat kedua dalam penanganan tipikornya (tindak pidana korupsi),” terang dia.

Diketahui, sebelumnya kejari juga mengincar buronan mantan Kades Kedungbacin, Kecamatan Todanan bernama Rasmo.

Dia ditetapkan sebagai tersangka dan jadi daftar pencarian orang (DPO) yang mana hingga saat ini belum tertangkap.

Baca juga : Kejari Blora Mulai Pengusutan Ketuwan Park Mangkrak

Pihak kejaksaan telah menemukan sejumlah bukti yang mengarah kepada korupsi DD berstatus penyidikan.

Selanjutnya, kejari juga sedang menyelidiki dugaan kasus korupsi DD di Desa Ketuwan, Kecamatan Kedungtuban. (Endah/IST



Post a Comment

0 Comments