Petani Muda Mulai Tumbuh, Lahan Petani Gurem Turun

INFOKU, BLORADari data Badan Pusat Statistik (BPS) Blora mencatat lahan petani gurem sebanyak 110.339 unit tahun ini. 

ilustrasi

Jumlah tersebut menurun 7,08 persen dari satu dekade lalu. Berkurangnya petani lahan gurem juga diselingi fakta di lapangan, bahwa satu orang kuasai 100 bidang lahan.

Ketua Tim Sensus Pertanian BPS Blora Tri Rahayu Yekti Mulyani memaparkan, pertanian lahan gurem di daerah berkurang 7,08 persen pada survei tahun ini.

Berkurang sebanyak 8.408 unit selama 10 tahun. Sebelumnya, data BPS 2013 masih 118.745 unit.

“Tahun ini menjadi 110.339 unit lahan yang masih digarap petani,” katanya.

Baca juga : Sebanyak 4.085 KPM Buruh Tani di Blora Terima BLT DBHCHT

Yekti menjelaskan, petani gurem menggarap lahan kurang dari 500 meter persegi, dan ditengarai karena pengelolaan tidak menguntungkan.

Sehingga, banyak yang dijual atau disewakan. Rerata pengelola lahan gurem itu petani tua. Sementara, generasi penerusnya lebih memilih bekerja.

“Tapi dari hasil survei kemarin, petani mudanya juga sudah mulai tumbuh,” jelasnya.

Pihaknya memaparkan, dalam survei ditemukan anomali kepemilikan lahan dari satu orang memiliki 10 unit lahan.

Data tersebut ditelusuri lebih dalam, ditemukan satu orang menguasai 100 lahan gurem per petak. Kemungkinan dikelola pihak perusahaan.

“Kami telusuri ada satu orang lebih dari 100 unit lahan. Kalau perseorangan kelihatanya tidak mungkin, mestinya seorang pengusaha,” katanya.

Baca juga : Enggan Bermitra Dengan Perusahaan, Anggap Klaim tidak Menguntungkan Petani Tembakau di Blora

Dia menjelaskan, selain ditemukan fakta tersebut. Kondisi penurunan lahan gurem karena terdapat program perhutanan sosial.

Masyarakat banyak mengelola lahan yang berada di sekitar hutan yang mana sebelumnya dikelola bersama perhutani. (Endah/IST) 


Post a Comment

0 Comments