"Jambean" Pakai Gedebok Digelar Saat Acara Sedekah Bumi di Blora

 

INFOKU, BLORA – Biasanya tradisi lomba panjat pinang digunakan untuk memperingati hari tujuh belasan, kali ini lomba tersebut diadakan untuk memperingati acara sedekah bumi.

Sedekah bumi, atau warga masyarakat Blora menyebutnya dengan 'Gas Deso', merupakan acara tahunan yang digelar sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat dari sang pencipta karena masih diberikan kepada masyarakat dengan hidup berkecukupan.

Foto : IST  

Banyak kegiatan yang diadakan dalam mengadakan acara Gas Deso. Seperti arak-arakan barongan, tayub, ketoprak, wayang, hingga panjat pinang atau yang biasa disebut dengan jambean.

Jambean sendiri lazimnya menggunakan pohon bambu yang bagian atasnya diberi berbagai macam hadiah yang dibuat melingkar.

Namun, jambean yang diadakan di Dukuh Gulingan, Desa Tempurejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah berbeda dari biasanya.

Baca juga : Sapi Kurban Jokowi di Blora Mengamuk Sebelum Disembelih

Mereka menggunakan batang pohon pisang atau gedebok yang dilumuri oli untuk kemudian dipanjat sekelompok orang dengan hadiah berada di pucuknya.

Untuk bisa mendapatkan hadiah tersebut, mereka harus berlomba-lomba memanjat gedebok setinggi 5 meter itu.

"Hari ini acara sedekah bumi dengan jambean pisang, mungkin hanya di daerah ini yang ada, pisang digantung terbalik dikasih oli," ucap Ketua Panitia, Didik Susanto di lokasi, Jumat (30/6/2023).

Dalam lomba tersebut, sebanyak 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 orang dewasa memperebutkan berbagai macam hadiah, seperti sepeda lipat, pakaian, peralatan sekolah, peralatan rumah tangga, hingga uang tunai.

"Hadiah utamanya 2 buah sepeda lipat, ada uang tunai," katanya.

Baca juga : Tradisi Lebaran “Sungkeman” di Blora , Masih Tetap Terjaga

Menurutnya, lomba jambean menggunakan gedebok sudah pernah dilakukan beberapa tahun yang lalu.

Tapi karena adanya Covid-19, maka kegiatan tersebut sempat berhenti beberapa tahun.

"Dulu sudah pernah dan sempat vakum selama 4 tahun, terus kami dari para pemuda dikumpulkan kembali untuk melestarikan kembali jambean pisang yang sudah lama jadi ikon desa kita," terangnya.

Dengan adanya lomba jambean gedebok tersebut, tentu saja menjadi magnet bagi masyarakat untuk berbondong-bondong melihat acara itu.

Selain itu, beberapa pedagang juga menjual dagangannya di sekitar lokasi, dan tentu saja ada dampak ekonomi yang didapatkannya.

"Tujuannya untuk menghibur masyarakat, untuk meramaikan sedekah bumi di desa kami," pungkasnya. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments