Diduga Masih Ada Obat-obatan Tanpa Izin Yang Beredar

 

INFOKU, BLORA — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh rumah sakit dan pelayanan kesehatan untuk memantau penyakit gagal ginjal pada anak yang disebabkan oleh obat sirup.

Selain itu, dinkes di daerah diimbau segera mengirimkan data pasien jika di daerah sudah ada kasus.

Memang saat ini korban gagal ginjal akut pada anak karena obat sirup di daerah belum ditemukan.

Namun, kewaspadaan konsumsi obat mengandung etilen glikol (EG) dan zat berbahaya lain perlu dimasifkan ke masyarakat. Selain itu dinkes diimbau mengawasi peredaran obat ilegal.

Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo saat melakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Blora.

Baca juga : Inilah 5 Jenis Obat Sirup yang Akan Ditarik Distributor

“Datanya untuk cepat dikirim kepada kami sehingga bisa merawat dengan baik dan mengurangi potensi-potensi,” jelansya.

Menurutnya, urgen penanganan dan pencegahan, terutama sosialisasi kepada orang tua mempunyai anak.

Sebab, beberapa obat sudah masuk catatan untuk tidak digunakan. Data saat ini di Jateng baru terdapat lima laporan kasus gagal ginjal pada anak.

Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Blora Nurul Huda menjelaskan, meski di daerah belum ditemukan anak-anak menderita gagal ginjal, orang tua tentu perlu mendapat informasi obat sirup yang dilarang oleh BPOM.

Sebab, ditengarai masih ada obat-obatan tanpa izin yang beredar di masyarakat.

“Obat yang tidak mendapat izin dari BPOM tidak boleh izin edar,” jelasnya.

Menurutnya, salah satunya membeli obat di beberapa outlet sudah resmi dan disarankan seperti apotek-apotek.

Baca juga : Korban Setor Rp 10 Juta di Dua Rekening dan Tunai, Oknum Bidan di Blora Diduga Jadi Calo Pegawai BPN

Hal itu lebih aman, karena sesuai rekomendasi resep dokter dan telah diuji secara medis tidak berbahaya jika dikonsumsi.

“Karena kan sudah banyak konsumen atau pasien yang menggunakan sirup, saat surat edaran dari Kemenkes, itu kan tidak bisa mudah untuk menyampaikan,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Blora Willys mengaku bahwa belum ditemukan anak-anak mengidap gangguan ginjal akut disebabkan konsumsi obat sirup.

Namun, lima jenis obat sirup sudah dipisahkan dan rencana ditarik oleh distributor. (Endah/IST)



Post a Comment

0 Comments