Panen Raya Padi Organik Di Kunduran Lebih Hemat dan Hasil Meningkat

INFOKU, BLORA - Dalam upaya mendorong pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Bupati Blora Arief Rohman, bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blora dan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), panen raya padi organik di areal persawahan Desa Sonokidul, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Senin (2/6/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Arief Rohman menyatakan komitmennya untuk terus mendorong pengembangan pertanian organik di seluruh pelosok desa.

Dia menekankan pentingnya pelatihan dan pembinaan yang merata agar program ini tidak sekadar menjadi kegiatan seremonial.

Baca juga : Penyerapan Pupuk Organik di Blora Jadi Salah Satu yang Tertinggi di Indonesia

“Saya minta LPPNU memberikan pelatihan dengan target satu ranting satu kader. Nantinya akan ada sekitar 300 kader petani organik. Saya juga menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian agar memberikan pelatihan kepada kelompok tani. Selain itu, TNI dan Polri saya harap dapat ikut bersinergi dalam mendukung program ini,” ujar Bupati.

Terkait perluasan lahan pertanian organik, Bupati juga meminta dukungan dari seluruh kepala desa melalui koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD)

“Saya sarankan setiap kepala desa menyediakan lahan bengkok sebagai lokasi uji coba. Targetnya, satu desa satu hektar. Untuk pemasaran, Pemkab Blora telah melakukan pendekatan dengan berbagai pihak, termasuk diaspora, guna mendukung standardisasi, sertifikasi, dan pengemasan produk agar layak dipasarkan lebih luas,” jelasnya.

Baca juga : Tak Khawatir soal Biaya Tanam dan Harga Jual, Petani Blora mulai Beralih ke Pertanian Organik

Pemkab Blora juga akan menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang memiliki program studi pertanian, guna memperkuat riset dan inovasi di sektor ini.

Hal ini penting, mengingat karakteristik tanah di Blora masih membutuhkan kajian mendalam untuk pengembangan pertanian organik.

“Kami juga akan menggandeng BUMN, termasuk Pertamina, untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani. Kami berharap NU, khususnya LPPNU, terus berperan aktif agar semangat petani organik bisa menyebar ke seluruh desa. Harapan kami, Blora bisa menjadi brand sebagai Kabupaten Organik,” tegas Bupati.

Salah satu petani organik binaan, Mas Duwi, turut membagikan pengalamannya selama tiga tahun mengembangkan pertanian organik.

Dia mengungkapkan bahwa bertani dengan sistem organik lebih hemat dan hasilnya pun meningkat.

Baca juga : Menjadikan Kecamatan Kedungtuban Contoh Pertanian Padi Organik

“Saya menggunakan pupuk organik sepenuhnya, jadi biaya produksinya jauh lebih murah. Pada masa tanam kedua ini, saya berhasil panen sebanyak 6,3 ton. Hasilnya sangat memuaskan,” tuturnya.

Panen raya ini diharapkan menjadi awal kebangkitan pertanian organik di Kabupaten Blora serta menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan sistem pertanian yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan demi kesejahteraan petani dan kelestarian. (Setyorini) 


Post a Comment

0 Comments