Pengaruh Digital Berdampak Perubahan Cara Kerja Manusia

 koran blora

INFOKU, BLORA -  Dua tahun masa pendemi Covid-19 telah membawa kesadaran baru tentang pentingnya akses digital. Ketika tatap muka langsung harus dihindari, interaksi daring menjadi solusi.

Kini saat manusia sudah bisa berdamai dengan Covid-19, urgensi akses digital tetap kita rasakan.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Kominfo (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta, Christiany Judhita, saat menyampaikan sambutan pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dan Thematic Academy (TA).

Pelatihan itu diselenggarakan oleh Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo melalui BPSDMP Kominfo Yogyakarta di ruang pertemuan SMK Ma’arif Tunjungan Blora, Senin (28/3/2022).

Pelatihan sendiri dilaksanakan selama empat hari mulai 28 Mei 2022 hingga 1 April 2022.

“Pandemi mungkin bisa dikendalikan dengan vaksinasi, tetapi digitalisasi tidak bisa diperlambat. Perkembangan digital telah menjadi motor penggerak perubahan kehidupan,” jelasnya.

Bahkan, Global Talent 2022 dari hasil riset Linkedin menyebutkan bahwa pengaruh telnologi digital pada perubahan cara kerja manusia lebih besar daripada pengaruh perubahan iklim. Kemajuan teknologi disebutkan menjadi kekuatan perubahan besar.

“Saat ini, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menggenjot pemerataan akses digital, khususnya di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T),” kata Christiany Judhita.

Baca juga : 15 Desa disiapkan Sebagai Katagori Desa Wisata

Menurutnya, lewat bakti Kominfo Merdeka Sinya 2024, telah terjangkau 15.559 titik akses internet dan terbagung 2.401 BTS.

“Keberadaan akses itu sangat penting, bukan hanya bagi dunia pendidikan, tetapi juga menjadi motot kemajuan pariwisata, UMKM, hingga layanan kesehatan,” ungkapnya.

Melalui Digital Talent Scholarship (DTS) Kemenkominfo RI 2022, terdiri dari berbagai akademi dan skema pelatihan yang diharapkan dapat menjangkau seluruh aspek dan golongan masyarakat.

Kegiatan pelatihan DEA dengan sekema keamanan Siber untuk UMKM dan Pelatihan TA dengan skema IT untuk Pesantren klaster aplikasi perkantoran merupakan pelatihyan angkatan pertama di tahun 2022 yang diadakan BPSDMP Yogyakarta di antara tiga lokasi lain di wilayah kerja BPSDMP Yogyakarta yang telah menjalin kerja sama (MoU) dengan BPSDMP Kominfo Yogyakarta.

“Dapat kami sampaikan bahwa hingga batas akhir pendaftaran, jumlah peminat pelatihan DEA keamanan siber untuk UMKM ini sebanyak 127 orang, yang lolos seleksi 90 orang,” terangnya.

Serta pelatihan TA dengan skema IT untuk pesantren klaster aplikasi perkantoran berjumlah 50 orang.

Baca Juga : Surat Audit Forensik Tes CAT Perades, Agar Dibuat Bupati Blora

“Kami berharap, kolaborasi yang telah, sedang dan akan dilakukan dapat memberi nilai tambah bagi Kementerian Kominfo dan Pemerintah Kabupaten Blora pada umumnya dan pada peserta pelatihan pada khususnya,” jelasnya.

Dikatakannya, kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, baik para peserta, para pengajar dan panitia wajib mengikuti Rapid Test Antigen.

“Serta pembelajaran dilaksanakan di ruangan terpisah dengan maksimal 30 peserta setiap kelas/ruangan,” tambahnya.

Hanya 4 Daerah Di Indonesia

Pelatihan ke empat kalinya di Blora ini dibuka Kepala Dinkominfo Blora Pratikto Nugroho, dengan dihadiri Plt Kabid IKP Dinkominfo Blora Ahmad Hudil Khoiri, Kepala SMK Ma’arif Tunjungan Blora Subekan Nurhadi, dan Ketua Yayasan setempat, H. Sukirman.

Baca Juga : Pipa Pertamina Bocor, Warga Blora Panen Minyak

Sebelum membuka secara resmi acara, Kepala Dinkominfo Blora Pratikto Nugroho, dalam arahannya menyampaikan pelatihan ini keempat kalinya diselenggarakan.

Jadi pelatihan DEA ini sudah yang keempat kalinya dilaksanakan BPSDMP Kominfo Yogyakarta. Ada empat daerah di Indonesia yang mendapatkan pelatihan ini, yaitu Kabupaten Tegal, Kota Solo, Kabupaten Buleleng Bali, dan Kabupaten Blora.

"Targetnya 5.000. Jadi teman-teman yang belum lulus seleksi jangan kawatir masih banyak kesempatan. Jadi saya mohon bisa mengikuti pelatihan dengan baik,” kata Pratikto Nugroho.

Menurut Pratikto, adanya pandemi Covid-19 ini membawa dampak bagi Kominfo, karena adanya perubahan perilaku masyarakat dan kinerja Pemda, transformasi digital serta meningkatnya pemanfaatan ruang digital di berbagai sektor.

Untuk itulah, Pemkab Blora akhirnya membangun Command Center, sehingga bisa mengambil kebijakan yang lebih mudah dari pimpinan daerah.

Pratikto menyampaikan Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Blora “Masyarakat Digital” yang mencakup Sarpras Jaringan Internet SDM dan Sistem Integrasi.

Adapun sistem integrasi digital yang dimaksud adalah Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). (Setyorini/IST)


Post a Comment

0 Comments