Kangkung Desa Sumber Agung Untuk Kosmetik & di Ekspor

 

INFOKU, BLORAPanen Raya kangkung seluas 1,5 hektare di lahan milik Slamet Tasripin Warga dukuh Gempolrejo Desa Sumber Agung Kecamatan Banjarejo, Blora. Dihadiri langsung Bupati Blora, Rabu (27/10/2021).

Panen raya kangkung ini merupakan mitra dari petani Dukuh Gempolrejo dengan CV. Ardi Jaya mulia sehingga hasilnya nantinya akan di tampung oleh perusahaan untuk diolah menjadi kosmetik dan produk lainnya.

Bupati Blora H. Arief Rohman, mengapresiasi atas inovasi para petani yang sudah bermitra dengan perusahaan yang nantinya hasilnya bisa meningkatkan kesejateraan para petani.

"Kami apresiasi petani kangkung yang sudah mencoba bertani kangkung, semoga ini juga bisa menjadi sentra kangkung di sumber agung ini," ucap Bupati.

Bupati juga meminta, setelah bermitra, para petani ini juga bisa difasilitasi dalam penjualnya, jangan sampai dalam penjualan mereka kesusahan.

"Jadi memang perlu dibina dan didampingi untuk para petani ini, kalau bisa dijadikan selingan tanaman lain tentu juga lebih baik, jika memang hasilnya lebih baik, dan bisa dikembangkan didaerah lain juga lebih baik lagi," ucapnya.

Suyono Aji dari CV. Ardi jaya mulia, Mitra Petani kangkung, mengatakan setidaknya sudah ada 500 petani kangkung yang tersebar di wilayah kabupaten Blora.

"Saya masuk Blora mensosialisasikan bertani kangkung ini sejak 2007, namun awalnya tidak banyak yang tertarik, tetapi setelah melihat hasilnya sekarang sudah semua petani di semua kecamatan yang ada di blora bertani kangkung," ungkapnya.

Suyono mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan petani ini dengan sistem plasma, yaitu dengan cara, memberikan benih kepada petani, dan para petani tinggal menyediakan lahannya.

"Petani hanya menyediakan lahan dan perawatan, jadi nanti kalau panen, hasilnya akan kami ambil semua, tidak hanya bijinya, namun daun dan rantingnya juga diambil, "ujarnya.

Yono menambahkan, kualitas kangkung yang ditanam petani yang sudah bermitra dengannya merupakan kangkung yang berkualitas ekspor, nantinya dijual ke perusahaan nasional untuk di olah menjadi kosmetik.

"Jadi nanti, masih disortir dan yang bagus untuk pembenihan kembali, dan yang lain akan dijadikan kosmetik, diperusahan, bahkan juga akan di ekspor," jelas Yono.

Ia mengungkapkan kangkung yang ditanam oleh petani yang sudah bermitra ini bukan sembarang kangkung, melainkan varietas KK-03 sesuai dengan yang ditentukan.

Slamet Tasripin Petani Kangkung, mengaku puas dan senang dalam panen kali ini, ia mengaku tananam kangkung sangat mudah perawatannya dibandingkan dengan tanaman lainnya.

"Untuk sekali tanam, kangkung bisa dipanen setelah 4 bulan, dan selain itu setelah panen nanti, kangkung masih bisa dipanen dengan pendapatan maksimal 50 persen dari panen pertama, jadi tanam kangkung ini sangat menguntungkan," ucapnya.

Data yang diperoleh wartawan, petani kangkung biji di Blora sudah tersebar di 16 kecamatan di wilayah Blora, dengan jumlah kurang lebih 500 petani.(Endah/KOM)


Post a Comment

0 Comments