UNBK tanpa BOS



UNBK tanpa BOS
INFOKU, BLORA - Hingga awal Mei 2017 ini,  dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Blora masih belum cair.
Tidak seperti tahun sebelumnya saat menjelang Ujian Nasional, atau sekarang yang dirubah menjadi Ujian Nasional Bernasis Komputer (UNBK) dana Bos sudah cair.
Namun kali ini penyelanggaraan UNBK tanpa adanya dukungan dana dari BOS itu sendiri.
Dinas pendidikan (disdik) setempat juga belum memastikan kapan dana tersebut akan dicairkan.
Kepala Disdik Blora A Wardoyo menuturkan, dana BOS memang belum cair hingga kini.
Pihaknya sendiri juga tidak bisa berbuat banyak Sebab, dana tersebut dikirimkan oleh Kemendikbud.
Menurutnya, tidak hanya di Blora dana BOS belum cair, namun di semua daerah di Indonesia.
Wardoyo menjelaskan, belum cairnya dana BOS disebabkan adanya perubahan syarat pencaiaran.
Yaitu, pelaporan rencana kegiatan anggaran (RKA) dari sekolah ke disdik. Laporan RKA tersebut sebelumnya dikirimkan langsung oleh sekolah ke Kemendikbud.
Namun, saat ini RKA dikirimkan ke disdik. Disdik kemudian akan mengirimkannya ke Kemendikbud.
“Jadi, keterlambatan pencaiaran karena ada perubahan pencairan,” jelasnya.
Wardoyo menjelaskan, pelaporan RKA tersebut sudah selesai dilakukan. Pihaknya juga sudah melaporkan ke Kemendikbud. Sehingga, saat ini tinggal menunggu pencairan dari pusat.
 “Kapan cairnya, saya juga tidak tahu,” jelasnya.
Menurut Wardoyo, ini adalah pertama kali dana BOS telat cair cukup lama.
Sebelumnya, Februari dana tersebut sudah diterima oleh sekolah masing-masing.
Dia berharap sekolah menalangi terlebih dahulu semua biaya operasional. Sebab, dana BOS tersebut akan tetap cair. “Meskipun terlambat tetap cair,” jelasnya.
“Saat ini kami ,mengandalkan pencairan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) pemkab Blora,” tandas Wardoyo.
Seperti diketahui Besaran dana BOS jenjang SMP adalah Rp 1 juta per tahun setiap siswa. Sedangkan jenjang SD adalah Rp 800 ribu per tahun setiap siswa.
Banyak Ngutang
Tidak bisa dipungkiri dana BOS tersebut sangat dibutuhkan untuk pembiayaan kegiatan operasional di sekolah.
Untuk menutupnya, kini sekolah terpaksa mencari utangan agar kebutuhan pembelajaran tetap terpenuhi.
“Kami terpaksa meminjam dana koperasi dulu,ngutang dulu mas” kata Salah satu Kepala sekolah yang diamini 6 kepala sekolah disebelahnya.
Bahkan menurutnya banyak juga kepala sekolah yang menggadaikan Asetnya untu mencukupi kebutuhan operasional sekolahnya.
“Terus terang mobil inventaris sekolah yang biasanya saya pakai, terpaksa saya anggunkan ke koperasi,” kata salah satu kepala sekolah di Blora.
Data yang di dapat infoku, Seharusnya, BOS triwulan I cair pada akhir Januari. Jika telat, pencairan biasanya sekitar pertengahan Februari hingga awal Maret. Namun, tahun ini pencairan BOS cukup molor.
Sebab, hingga awal Mei ini, dana tersebut tidak kunjung mengalir ke rekening sekolah.
Upaya untuk menutup bantuan yang tersendat itu sebenarnya sudah dilakukan sekolah.
Berbagai strategi yang harus dijalankan para Kasek, di antaranya, mengirit pengeluaran dana pengeluaran sekolah.
Namun, tetap saja dana tersebut tidak bisa menutupi kebutuhan yang terus membengkak dari hari ke hari.
Dana yang ada saat ini dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
Misal, gaji guru tidak tetap (GTT). Apabila hak guru tersebut tidak dipenuhi, tentu problem akan semakin ruwet.
Untuk itulah para Kasek Berharap agar BOS segera cair pertengahan Bulan mei ini.(Endah/Agung)

Baca Model Cetak tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru