Tinjau Ulang Perbup Jam Kerja Guru



Tinjau Ulang Perbup Jam Kerja Guru
Penulis Drs Ec Agung Budi Rustanto – Pimpinan Redaksi tabloid INFOKU – diolah dari 18 sumber berbeda)
Banyaknya SMS ataupun Email yang masuk terkait Jam Peraturan Bupati Blora yang mengatur Jam Kerja Guru dan PNS disama ratakan dirasa kurang tepat.
inilah jawabnya. Yang diambil dari pendapat para ahli pendidikan di Indonesia.
Sebagai Catatan dalam kancah Hukum ditekankan bahwa Produk Hukum Khusus (UU Guru dan Dosen)lebih tinggi dibanding Produk Hukum umum (UU ASN).
Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan dari negara Indonesia yang merdeka adalah untuk “…memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…”.
Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut memerlukan guru yang bekerja secara profesional. UU nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 35 ayat (2) mengatur beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
PP nomor 74/2008 Tentang Guru, pasal 52 ayat (1) mempertegas bahwa beban kerja guru mencakup kegiatan pokok; yaitu (a) merencanakan pembelajaran, (b) melaksanakan pembelajaran, (c) menilai hasil pembelajaran, (d) membimbing dan melatih peserta didik, dan (e) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
Selanjutnya PP nomor 74/2008 pasal 52 ayat (2) menegaskan bahwa istilah tatap muka berlaku untuk pelaksanaan beban kerja guru yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran.
Beban kerja guru melaksanakan pembelajaran paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu tersebut Setara dengan jam Kerja para PNS non Guru yang dituntut 37,5 jam perminggu (UU ASN)
Selama ini banyak dipersoalkan perihal beban kerja guru terutama guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), beban kerja guru PNS satu sama lain berbeda baik guru SD, SMP, maupun SMA/SMK.
Oleh sebab itu, perlu dipahami bersama, bagaimana sebenarnya beban kerja guru itu.
Pertama, benarkah beban kerja guru harus 37,5 jam/minggu @ 60 menit? Di dalam pedoman penghitungan beban kerja guru yang dikeluarkan oleh Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas dijelaskan bahwa guru baik PNS maupun non PNS dalam melaksanakan tugasnya wajib memenuhi jam kerja sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka, yang setara dengan beban kerja PNS lainnya yaitu 37,5 jam kerja/minggu dan dalam melaksanakan tugas guru mengacu pada jadwal tahunan kalender akademik dan jadwal pelajaran.
Pedoman tersebut tidak menyatakan bahwa beban kerja guru tersebut setara PNS lainnya 37,5 jam @ 60 menit. Kata “Setara” dengan “Sama” maknanya berbeda.
Sebagai contoh sebelum ada sertifikas guru, ijazah guru SD minimal D-2 atau setara D-2, makanya ada penyetaraan D-2 bagi guru SD pada waktu itu, perjuangan dan beban belajar guru yang mengikuti penyetaraan D-2 tidak sama dengan yang kuliah D-2 secara reguler, tetapi hak keduanya sama.
Dari analogi tersebut, dapat diartikan, bahwa beban kerja guru 24-40 jam tatap muka semuanya setara dengan 37,5 jam kerja PNS biasa.
Selanjutnya, dalam pedoman tersebut, di atas dinyatakan bahwa tugas guru mengacu pada jadwal kalender akademik dan jadwal pelajaran. Dalam kalender pendidikan, beban kerja guru SMA/SMK 38 minggu/tahun atau 19 minggu/semester.
Berdasarkan peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi, satuan waktu kegiatan tatap muka per jam mata pelajaran SMA/SMK 45 menit, SMP 40 menit, dan SD 35 menit. Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa pernyataan beban kerja guru PNS/non PNS harus 37,5 jam/minggu @60 menit tidak benar, karena 24-40 jam tatap muka bagi guru SD/SMP/SMA dengan satuan waktu kerja 35/40/45 menit per jam setara dengan beban kerja PNS lainnya yang satuan waktu kerjanya 60 menit per jam.
Kedua, apa perbedaan jam kerja dengan jam tatap muka?
Beban kerja PNS 37,5 jam/minggu dihitung berdasarkan jam kerja 60 menit/jam, kecuali guru beban kerjanya 24-40 jam/minggu dihitung bukan berdasarkan jam kerja.
Tetapi berdasarkan  jam tatap muka, yaitu per jamnya 35 menit di SD, setara dengan 40 menit di SMP, setara dengan 45 menit di SMA/SMK, dan masing-masing setara dengan 60 menit PNS non guru.
Jika dikomulasikan dalam hitungan menit, beban kerja per minggu guru SD 840 menit sampai 1400 menit, guru SMP 960 menit sampai 1600 menit, guru SMA/SMK 1080 menit sampai 1800 menit, PNS bukan guru 2250 menit.
Beban kerja 1080-1800 menit bagi guru SMA/SMK nilainya sama dengan 2250 menit PNS bukan guru.
Walaupun jumlah menitnya berbeda-beda, tetapi nilai beban kerja PNS guru dan non guru sama, artinya; guru golongan IV/a dengan PNS lainnya yang golongan IV/a, gaji pokoknya sama asal masa kerjanya sama.
Ketiga, mengapa beban kerja guru PNS berbeda atau disetarakan dengan beban kerja PNS lainnya?
Tugas guru di antaranya, mengajar dan mendidik manusia dari kondisi yang tidak atau belum apa-apa menjadi manusia yang berakhlak, berkemampuan, berkarakter, terampil, pintar, cerdas, kreatif, nasionalis, memiliki nilai estetika, tanggung jawab, mampu menghadapi tantangan hidup dan sebagainya.
Dari tugas guru tersebut lahirlah dokter, ilmuwan, tokoh sosial politik, gubernur, menteri, presiden, tokoh-tokoh dunia, dan lain-lain, yang semuanya menentukan nasib bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh sebab itu, di negara-negara maju profesi guru mendapat penghargaan setinggi-tingginya di atas profesi lainnya termasuk kesejahteraannya. Di Indonesia profesi guru sangat dihargai tetapi kesejahteraan ekonominya paling memprihatinkan dibanding dengan profesi lainnya, sehingga terkesan banyak guru TBC terutama di sekolah dasar (dulu).
Beban dan resiko pekerjaan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter seperti tersebut di atas, lebih berat dibanding dengan beban dan resiko pekerjaan apa pun. Oleh Pemerintah RI, profesi guru (PNS) diberi penghargaan khusus.
Mengapa jam kerja guru SD,SMP,SMA/SMK, dosen, dan PNS non keguruan, satu sama lain berbeda? karena mengajar/mendidik anak SD lebih sulit dari pada anak SMP, begitu pula SMP lebih sulit daripada SMA/SMK, SMA/SMK lebih sulit daripada mahasiswa. Anak SD sampai mahasiswa adalah SDM, pekerjaan membentuk SDM yang berkualitas tidak semudah pekerjaan apa pun yang ada di dunia ini, termasuk PNS non keguruan. PNS itu sendiri adalah SDM produk pendidikan.
Sebagai bahan renungan bersama, mendidik atau mengajar anak usia dini dari tidak bisa apa-apa menjadi bisa membaca, menulis, dan menghitung adalah pekerjaan yang paling sulit dalam dunia pendidikan, hanya guru SD terutama guru kelas 1,2,3 yang bisa melakukan itu. Dalam hal ini kemampuan dan kesabaran guru SMP/SMA/SMK dan dosen atau profesor tidak bisa menandingi guru SD tersebut, apalagi orang-orang yang bukan pendidik.
Beban kerja guru SD yang membuat anak bisa membaca, menulis, dan menghitung 30 menit/jam tatap muka setara dengan beban kerja seorang profesor 50 menit/jam atau setara dengan beban kerja PNS non guru 60 menit/jam.###

Baca Model tabloid ....?
Gambar  Klik KANAN pilih Open New Tab atau Buka Tautan Baru