INFOKU, BLORA – Kedung Mansur adalah salah satu potensi alam berupa grojogan atau air terjun mini yang dilengkapi dengan wisma bercorak budaya Jawa.
Selain pesona alam
yang menarik, ternyata tempat wisata yang berada di Dukuh Temanjang Desa
Jatisari Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini, juga memiliki
sederet cerita rakyat.
Menurut cerita turun temurun, dahulu kala Kedung Mansur adalah tempat memandikan kerbau.
Disamping itu
Kedung Mansur juga dipakai oleh warga untuk bancakan sedekah bumi tiap tahun.
Sedangkan pengunjung
saat ini hampir tidak ada karena Kedung Mansur sudah lama terbengkalai.
Jaman dulu ada
wilayah bernama Negara Purwocarito (sekarang Desa Gumeng) yang dipimpin oleh
seorang raja bernama Dian Gondo Kusumo dengan permaisuri Loro Girah.
Pasangan raja dan
permaisuri ini dikarunia 3 orang anak yaitu Citro Menggolo, Citro
Kusumo dan Citro Wati.
Baca juga : Kisah Cinta Joko Sangsang dan Goa Sentono
Citro Wati itu
cantik dan banyak disukai bangsawan dan Pangeran.
Diantaranya yang
ingin melamar bernama Begede Katong dan Jonggrang Prayungan.
Pada saat proses
lamaran Bagede Katong tidak berjalan mulus, karena Jonggrang Prayungan menghadang
dengan melakukan perlawanan.
Walhasil barang
bawaan lamaran jatuh dan tercerai berai.
Baca juga : Sisi Misteri Kantor Bupati Blora - Ditemani 3 Perawan Cantik dan Makelar Jodoh
Ketika sampai di
Kedung, Air tape atau tuak yang dibawa rombongan buat hidangan lamaran mengalami
muncrat
atau mancur-mansur.
Kemudian tempat itu
diabadikan dengan nama Kedung Mansur.
Namun ada orang sampai sekarang yang percaya, air di kedung itu bila dicium seperti bau tape.(Roes/Diolah dari sumber istimewa)
0 Comments
Post a Comment