Ada Masalah Apa Taman Budaya Cepu Masih Belum Rampung Padahal Sudah Habiskan Dana Rp 2,5 Miliar

INFOKU, BLORASampai berita ini ditulis kelanjutan pembangunan Taman Budaya Cepu (TBC) masih belum jelas. 

Hingga kini Pemkab Blora belum melakukan pembahasan lagi terkait hal itu.

Kabid Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Blora  Muhamad Arif Hidayat pada pers mengatakan, taman tersebut diharapkan menjadi pusat kegiatan perekonomian baru mendukung kawasan Cepu Raya ke depan.

“Tapi sekarang masih belum ada pembahasan lebih lanjut,’’ ujarnya.

Baca juga : Faktor “Gus” dan Dukungan Pesantren Wujudkan PKB Menangkan Pileg di Blora

Taman itu dibangun pada pertengahan tahun 2023, akan tetapi untuk kelanjutan pembahasan belum pernah dilakukan hingga pertengahan tahun 2025.

Menurutnya pembangunan itu harus dibahas lintas sektoral dan diinisiasi oleh asisten perekonomian dan pembangunan.

“Sehingga kelanjutan atas pembangunan tersebut dapat dilanjutkan,’’ jelasnya.

Pembangunan taman TBC telah menelan anggaran sebesar Rp 2,5 Miliar yang bersumber dari APBD Tahun 2023.

Engineering design (DED) untuk master plan kawasan TBC yang telah disusun diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp Rp 113 Miliar. Kawasan itu nantinya akan memakan luasan lahan sebesar 8,35 hektar dilahan milik Pemkab Blora,’’ tambahnya.

Anggaran Rp 2,5 Miliar itu digunakan pembangunan paving pada taman, sarana prasarana termasuk penyediaan lampu di taman tersebut.

“Kalau kayu jatinya hibah dari Perhutani. Yang banyak itu tanah urug untuk taman tersebut, karena membutuhkan banyak tanah. Estimasi kedalaman 70 hingga 80 centimeter,’’ ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, taman yang dibangun di Jalan by pass Cepu itu dibangun secara hamparan dan dibangun paving.. Tidak ada gedungnya.

Baca juga : Cak Imin Kunjungi Blora, Arief Rohman Optimis Blora Akan jadi Ijo Royo-royo

Artinya, total yang digelontorkan Pemkab Blora digunakan untuk tanah urug, dan fasilitas penunjang sederhana.

Dikarenakan kayu besar yang terpasang adalah kayu hasil hibah dari Perhutani. (Endah/IST


Post a Comment

0 Comments